KONI Kab Blitar Ancam Bubar gegara Tak Ada Anggaran-Reward Atlet

KONI Kab Blitar Ancam Bubar gegara Tak Ada Anggaran-Reward Atlet

Fima Purwanti - detikJatim
Rabu, 06 Des 2023 14:28 WIB
Ketua KONI Kabupaten Blitar Tonny Andreas
Ketua KONI Kabupaten Blitar Tonny Andreas (Foto: Fima Purwanti/detikJatim)
Blitar -

Tak kunjung mendapat perhatian dari Pemkab Blitar, KONI mengancam akan bubar. KONI menyebut tidak mendapat anggaran dana pendampingan dan pembinaan untuk Cabang Olahraga (Cabor). Selain itu, bonus para atlet yang telah dijanjikan juga tak kunjung diberikan.

Padahal pengurus KONI Kabupaten Blitar termasuk para ketua cabang olahraga (cabor) telah mempertaruhkan waktu, tenaga dan dana demi tercapainya prestasi para atlet pada Porprov VIII 2023.

"Ya bisa saja bubar kalau tidak ada dana pembinaan untuk para atlet di semua cabor," kata Ketua KONI Kabupaten Blitar Tonny Andreas kepada detikJatim, Rabu (6/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tonny menyebut Pemkab Blitar belum memberi kabar kejelasan soal dana pembinaan cabor. Padahal, pihak KONI dijanjikan akan diberikan dana pada saat PAK 2023. Namun, setelah dicek di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) tidak ada anggaran untuk KONI.

"Pembinaan 2023 itu katanya akan diberikan lewat PAK, ternyata tidak muncul. Kita sudah kirim surat ke bupati sampai 3 kali, tapi belum ada respons," terangnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu dana reward untuk para atlet yang menang dalam Porprov Jatim 2023 juga belum diberikan. Padahal para atlet sudah menunggu reward sejak lama. Bahkan para atlet sudah ada yang menagih ke KONI.

"Pembinaan itu dana rutin, setiap tahun. Harusnya tetap ada. Termasuk uang bonus untuk para atlet yang sudah menang, kan kasihan mereka," lanjutnya.

Menurut Tony, pihaknya mengajukan anggaran dana sekitar Rp 11 miliar untuk pembinaan atlet pada 44 cabor. Anggaran dana itu dijanjikan diberi kejelasan pada PAK 2023. Selama 2023, KONI Kabupaten Blitar telah mendapat dana sekitar Rp 3,1 miliar.

Dana itu digunakan untuk membayar bonus atau reward para atlet yang belum dibayarkan di tahun 2022 yakni sekitar Rp 1,5 miliar. Sementara sisa anggaran digunakan untuk pra proprov, porprov, dan biaya operasional KONI.

"Nah dana untuk pembinaan itu katanya masuk PAK, ternyata tidak ada. Kalaupun dialihkan atau digunakan untuk yang lain, harusnya ada pemberitahuan atau surat kita dibalas," pungkasnya.




(dpe/fat)


Hide Ads