Pasien Anak-Remaja RSJ Menur Meningkat, Didominasi Kecanduan Game-Pornografi

Pasien Anak-Remaja RSJ Menur Meningkat, Didominasi Kecanduan Game-Pornografi

Esti Widiyana - detikJatim
Senin, 04 Des 2023 12:08 WIB
No porn icon on computer desktop screen. Porn forbidden icon
Foto: Getty Images/iStockphoto/Seva Petrov
Surabaya -

Kasus kesehatan mental dan jiwa tidak hanya menyerang orang dewasa. Justru saat ini trend meningkat pada usia anak dan remaja.

Seperti di RS Jiwa Menur, Surabaya mencatat ada kenaikan pasien anak dan remaja. Pasien kebanyakan dirawat karena kecanduan gawai, bisa dipicu oleh internet, game hingga tayangan pornografi.

Data yang diterima detikJatim, memang terdapat kenaikan pasien anak-remaja. Pada triwulan pertama ada 892 pasien, triwulan kedua 1.408 dan triwulan ketiga ada 2.465. Namun tidak semuanya rawat inap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anak remaja trend meningkat rawat jalan, ketergantungan perilaku. Anak-anak remaja ini ketergantingan perilaku meningkat, salah satunya game, internet, pornografi," kata Wakil Direktur RSJ Menur Pelayanan Medik dan Keperawatan dr Benediktus Elie Lie di ruang kerjanya, Senin (4/12/2023).

RSJ Menur juga akan menyiapkan ruang rawat inap khusus anak dan remaja. Melihat trend pasien yang terus meningkat. Bahkan ada beberapa kasus anak dan remaja yang mengharuskan mereka rawat inap.

ADVERTISEMENT

"Rawat inap anak-remaja akan disiapkan. Melihat trend meningkat. Kalau ada kebutuhan anaknya harus dirawat kita siapkan. Kita siapkan 10 bed. Dulu campur, trend muncul anak-anak remaja tambah, maka kita punya ruangan khusus," jelasnya.

Ada beberapa faktor yang membuat anak dan remaja kecanduan pada HP. Salah satunya bisa dipicu saat pandemi COVID-19. Saat itu banyak kegiatan dialihkan ke daring, termasuk pembelajaran.

"Atau kesibukan orang tua, sehingga anak-anak ada tablet, tanpa disadari mereka menggunakan itu dan berdampak. Itu muncul masalah belajar, ga fokusnya ada ketergantungan perilaku dan membuat ga betah, hanya diam," jelasnya.

Penyebab anak dan remaja sampai mengalami masalah mental dan jiwa juga multifaktor. Bisa dari lingkungan, bullying, pola asuh, pergaulan hingga genetik.

"Kombinasi beberapa faktor. Ada satu pencetus, genetik ada, pola asuh kurang bagus, lingkungan dan stressor berantem misalnya," pungkasnya.




(esw/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads