7 Hari Penting di Tanggal 2 Desember

7 Hari Penting di Tanggal 2 Desember

Savira Oktavia - detikJatim
Jumat, 01 Des 2023 23:02 WIB
Kalender Desember 2023
Kalender Desember 2023/Foto: Fria Sumitro/detikSumut
Surabaya -

Ada banyak peringatan dan perayaan di tanggal 2 Desember setiap tahunnya. Ada Hari Bartender Nasional hingga Hari Pencegahan Polusi Sedunia.

Tanggal 2 Desember 2023 bertepatan dengan hari Sabtu. Peringatan atau perayaan apa yang mau detikers isi?

Hari Penting di Tanggal 2 Desember:

1. Hari Bartender Nasional

Hari Bartender Nasional (National Bartender Day) adalah bentuk penghargaan kepada seluruh ahli mixologi di berbagai belahan dunia. Pasalnya, profesi ini mempunyai sejarah yang begitu panjang, bahkan diperkirakan sudah ada sejak tahun 1400.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 1862, Bapak Mixology Jerry Thomas menjadi populer setelah menerbitkan buku minuman pertamanya yang bertajuk 'The Bartender's Guide', yang berisi rangkuman mengenai beberapa jenis racikan minuman cocktail klasik.

Hingga pada awal abad ke-19, profesi bartender mendapat pengakuan berkat kreativitas, keterampilan, dan perhatiannya terhadap setiap detail dalam proses pembuatan dan penyajian minuman.

ADVERTISEMENT

2. Hari Internasional untuk Penghapusan Perbudakan

Hari Internasional untuk Penghapusan Perbudakan (International Day For The Abolition of Slavery) merupakan bentuk pemusnahan bentuk-bentuk perbudakan modern, seperti eksploitasi seksual, perdagangan manusia, pekerja anak, pernikahan paksa, dan perekrutan paksa anak-anak untuk digunakan dalam konflik bersenjata.

Pada tanggal 2 Desember 1949, Majelis Umum PBB mengangkat Konvensi PBB untuk Pemberantasan Perdagangan Orang dan Eksploitasi Pelacuran Orang Lain melalui resolusi 317 (5).

Itu bertujuan agar seluruh dunia dapat meningkatkan kesadaran dan memperkuat upaya dalam memerangi salah satu isu global ini. Untuk itu, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk memperingati hari ini.

Di antaranya berkomitmen hanya membeli produk yang dihasilkan secara etis. Lalu menghasilkan produk dan memberikan layanan secara etis, dan berhenti menindas orang lain.

3. Hari Kebahagiaan Nasional

Hari Kebahagiaan Nasional (National Build Joy Day) dicetuskan oleh seorang pebisnis rumah elit di Amerika Taylor Morrison pada tahun 2017. Hari ini didedikasikan untuk memberikan bantuan kepada para korban tragedi atau bencana alam setiap tahunnya.

Kemudian, upaya mereka untuk menyebarkan kebahagiaan dilakukan melalui berbagai hal. Seperti menawarkan dukungan keuangan kepada banyak organisasi dan individu.

Bahkan, di era pandemi perusahaannya tetap berusaha menebarkan kebahagiaan dengan memberikan bantuan selimut untuk rumah sakit khusus para veteran, membantu para pelajar yang sedang melakukan pembelajaran jarak jauh, memberikan bantuan finansial kepada seorang istri yang kehilangan suaminya karena pandemi, mendukung lokakarya yang berfokus pada kesehatan mental untuk remaja putri, dan masih banyak lagi.

4. Hari Gorengan Sedunia

Siapa yang tidak sukai gorengan? Rupanya, makanan ringan yang satu ini dapat dijumpai di beberapa negara di seluruh dunia dengan karakteristik yang berbeda.

Pada tahun 1665, seorang Anggota Parlemen Inggris Samuel Pepys mengungkap kecintaannya terhadap hidangan gorengan. Gorengan diperkirakan pertama kali dikonsumsi oleh bangsa Romawi Kuno sebelum akhirnya diperkenalkan ke Eropa. Misalnya, beignet asal Prancis, dan loukoumades asal Yunani merupakan jenis gorengan dari berbagai negara lainnya.

Dari situ, hidangan gorengan semakin meluas hingga ke bagian Asia, yaitu Jepang. Seperti tempura, kerang goreng dan sebagainya sudah menjadi masakan tradisional Jepang. Begitu pula dengan hidangan pakora asal India.

5. Hari Pendidikan Khusus Sedunia

Hari Pendidikan Khusus Sedunia (Special Education Day) bersamaan dengan peristiwa penandatanganan Undang-Undang Pendidikan Penyandang Disabilitas (IDEA) pada tahun 1975. Keberadaan IDEA memudahkan akses terhadap anak-anak berkebutuhan khusus untuk mendapatkan hak pendidikan yang berkualitas secara gratis.

Peringatan ini berawal dari penolakan gugatan Pengadilan Distrik AS Mills terhadap Dewan Pendidikan di Distrik Columbia, mengenai pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus yang didanai oleh pemerintah.

Kemudian, kasus ini melahirkan Undang-Undang Pendidikan untuk Semua Anak Cacat pada tahun 1975 yang disahkan oleh Presiden Gerald Ford menjadi undang-undang resmi pertama di negara tersebut, yang mengatur perihal pendidikan khusus. Pada tahun 1990, namanya berubah menjadi Undang-Undang Pendidikan Individu Penyandang Disabilitas (IDEA).

6. Hari Literasi Komputer Sedunia

Hari Literasi Komputer Sedunia (World Computer Literacy Day) diinisiasi oleh perusahaan asal India National Institute of Information Technology (NIIT) pada tahun 2001, untuk memperingati hari jadi perusahaan dengan cara meningkatkan literasi komputer di kalangan masyarakat. Khususnya perempuan dan anak-anak.

Hari Literasi Komputer Sedunia dibentuk berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa para pengguna komputer di dunia mayoritas berasal dari kaum pria. Maka dari itu, perusahaannya berupaya memberikan pendidikan lebih mendalam kepada perempuan dan anak-anak mengenai keterampilan komputer.

7. Hari Pencegahan Polusi Sedunia

Hari Pencegahan Polusi Sedunia (World Pollution Prevention Day) adalah gerakan untuk meningkatkan kesadaran dampak dari pencemaran lingkungan. Pasalnya, dunia sedang menghadapi bahaya polusi plastik yang merajalela, dan memberikan dampak buruk terhadap kualitas tanah hingga mengancam kehidupan biota laut.

PBB bersama WHO, Greenpeace, dan organisasi internasional lainnya mengambil sikap pencegahan untuk mengendalikan polusi. Namun tanggung jawab sepenuhnya berada di tangan setiap individu sebagai penggerak upaya pengurangan pencemaran lingkungan.

Bahkan, baru-baru ini PBB mengeluarkan sebuah program lingkungan baru untuk mencegah peningkatan polusi di seluruh dunia, yaitu peringatan Hari Udara Bersih Internasional untuk Langit Biru. Dengan begitu, diharapkan seluruh umat manusia dapat menyadari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan demi kenyamanan dan kesehatan.

Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sun/iwd)


Hide Ads