6 Rekor Muri yang Pernah Diraih Kota Surabaya

6 Rekor Muri yang Pernah Diraih Kota Surabaya

Savira Oktavia - detikJatim
Rabu, 29 Nov 2023 23:00 WIB
Sejumlah pelajar menari Remo saat Tari Remo Massal di Jembatan Suroboyo, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (18/12/2022). Tari Remo Massal yang diikuti 65.946 pelajar dan digelar di sejumlah lokasi di Surabaya itu memecahkan rekor  Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) Tari Remo oleh Pelajar secara Serentak di Situs Sejarah dan Jembatan Terbanyak. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/foc.
Tari Remo Massal di Jembatan Suroboyo, Surabaya, Jawa TimurFoto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Surabaya -

Kota Surabaya sudah meraih banyak penghargaan Muri. Mulai kategori kesenian, ekonomi, kesehatan, dan sebagainya.

Museum Rekor Indonesia (Muri) adalah lembaga swadaya masyarakat yang berperan dalam menghimpun data dan memberikan anugerah, berupa penghargaan terhadap prestasi superlatif karsa dan karya bangsa Indonesia.

Muri didirikan dengan tujuan menegakkan pilar-pilar kebanggaan nasional bangsa Indonesia. Sehingga mampu menghargai karya bangsanya sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kota Surabaya pernah menjadi salah satu rekoris. Berikut rekor Muri yang pernah diraih Kota Surabaya.

Rekor Muri yang Pernah Diraih Kota Surabaya:

1. Lomba Inovasi Daerah Peserta Terbanyak

Pada HUT ke-729 Kota Surabaya, Pemkot mengundang masyarakat untuk menyampaikan gagasan terkait tata layanan dan inovasi pembangunan, dalam akselerasi mewujudkan masyarakat dengan harkat dan martabat yang lebih baik melalui program INOVBOYO 2022.

ADVERTISEMENT

Program ini turut melibatkan ITS Surabaya dalam proses konsep kegiatan, kriteria penilaian, sosialisasi, sampai dengan proses penjurian. Lomba ini diikuti oleh 729 peserta yang terdiri dari masyarakat umum. Kemudian, dipilih 6 proposal terbaik.

Berkat lomba itu, Pemerintah Kota Surabaya yang diwakili Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Departemen Sistem Informasi ITS, dan Andre Parvian Aristio memperoleh Rekor Muri dengan kategori Lomba Inovasi Daerah Peserta Terbanyak.

2. Tari Remo oleh Pelajar Secara Serentak di Situs Sejarah dan Jembatan Terbanyak

Sejumlah pelajar menari Remo saat Tari Remo Massal di Jembatan Suroboyo, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (18/12/2022). Tari Remo Massal yang diikuti 65.946 pelajar dan digelar di sejumlah lokasi di Surabaya itu memecahkan rekor  Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) Sejumlah pelajar menari Remo/ Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Pada 18 Maret 2022, digelar sebuah acara yang menampilkan kesenian Tari Remo di sepuluh situs bersejarah dan jembatan di Surabaya, secara bersamaan yang diikuti oleh 65.448 pelajar dari 185 SD dan 75 SMP.

Acara itu ditujukan untuk melestarikan semangat perjuangan Arek Suroboyo melalui aliran seni budaya Jawa Timur, terutama Tari Remo gaya Surabaya. Juga mengedukasi para pelajar agar lebih mengenal perjalanan sejarah melalui perjuangan dan sifat kepahlawanan di masa lalu.

Pemerintah Kota Surabaya yang diwakili Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memperoleh Rekor Muri dengan kategori Tari Remo oleh Pelajar Secara Serentak di Situs Sejarah dan Jembatan Terbanyak.

3. Sajian Apem Terbanyak

Masjid Al Akbar Surabaya bagi-bagi kue apem menyambut Ramadan (Rois Jajelu/detikcom)Masjid Al Akbar Surabaya bagi-bagi kue apem menyambut Ramadan (Rois Jajelu/detikcom) Foto: Masjid Al Akbar Surabaya bagi-bagi kue apem menyambut Ramadan (Rois Jajelu/detikcom)

Pada tanggal 3 Mei 2019, di Masjid Nasional Al-Akbar, Gubernur Jawa Timur, Pemerintah Kota Surabaya dan badan pengelola masjid menyiapkan 21.300 apem, yang disajikan di 82 tampah. Masing-masing tampah diisi 250 buah apem dan gunungan berisi 800 apem. Itu dalam rangka Megengan Kubro dan peluncuran Sparkling Ramadhan 1440 H.

Kegiatan itu melibatkan sekitar 84 jemaah masjid. Masyarakat Jawa cukup mengenal tradisi megengan yang diadakan pada bulan Syakban atau Ruwah, yang melambangkan menahan diri dari hawa nafsu menyambut bulan Ramadhan di bulan berikutnya.

Sementara itu, kue apem dijadikan sebagai simbol permohonan ampun atas berbagai kesalahan. Untuk melestarikan tradisi ini, masyarakat Jawa menyambut bulan Ramadhan dengan menyajikan kue apem di musala atau masjid.

4. Lomba Penelitian Siswa SD-SMP Terbanyak

Pada 3 Mei 2023, Pemerintah Kota Surabaya meraih Rekor Muri kategori Lomba Penelitian oleh Siswa SD-SMP Terbanyak. Berkaitan dengan hal itu, Pemkot Surabaya menggelar kegiatan Lomba Peneliti Pelajar Surabaya (LPPS) yang diikuti oleh 2.002 pelajar dari tingkatan SD dan SMP se-Kota Surabaya.

Tujuan diadakannya kegiatan itu sebagai upaya meningkatkan minat pelajar dalam penelitian, dan mengenalkan hasil karya ilmiah para pelajar Surabaya kepada masyarakat luas, serta membangun kemampuan berpikir kreatif dan kritis di kalangan para pelajar.

5. Mengulek Rujak Cingur Peserta Terbanyak

Festival Rujak Ulek Surabaya memecahkan dua rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Yakni untuk kategori cobek terbesar dan peserta terbanyak.Festival Rujak Ulek Surabaya/ Foto: Istimewa

Pada 17 Maret 2019, Pemkot Surabaya meraih Rekor Muri dengan kategori Mengulek Rujak Cingur Peserta Terbanyak. Sebelumnya, Pemkot Surabaya menggelar Festival Rujak Uleg di Surabaya.

Kegiatan itu diikuti 1.801 masyarakat Surabaya dari 31 kecamatan, 36 Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan beberapa komunitas. Serta perwakilan mahasiswa untuk menguleg rujak cingur di atas cobek terbesar secara bersamaan.

Tujuan dari kegiatan ini untuk melestarikan makanan khas Surabaya, sehingga menjadi daya tarik lokal kuliner dan menarik perhatian para wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke Kota Surabaya.

6. Pemeriksaan Mata Kepada Pelajar Terbanyak

Pada 31 Juli 2019, Pemkot Surabaya bersama PT Sarana Multi Infrastruktur, Universitas Airlangga, dan Yayasan Inspirasi Anak Bangsa menggelar kegiatan pemeriksaan kesehatan mata kepada 6.077 pelajar Sekolah Dasar di Kota Surabaya, secara bersamaan dalam kurun waktu tiga hari.

Kegiatan ini melibatkan sekitar 50 tenaga medis, di antaranya dokter spesialis mata, dokter umum, dan refraktor dengan durasi pemeriksaan selama lima menit. Pemeriksaan ini memanfaatkan metode uji pinhole untuk mengetahui besaran penurunan tajam penglihatan karena kelainan refraksi atau kelainan pada penglihatan, atau kelainan retina lainnya.

Sementara itu, dilakukan penyuluhan mengenai kesehatan mata di masing-masing sekolah oleh Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI), mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlanngga mendistribusikan bantuan alat kesehatan serta pembagian 1.000 kacamata kepada para pelajar Kota Surabaya.


Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sun/iwd)


Hide Ads