Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan penghargaan kepada Sekretaris One Pesantren One Product Provinsi Jawa Timur (Sekjen OPOP Jatim) Mohammad Ghofirin. Penghargaan ini diberikan kepadanya atas kerja sama dan dukungan dalam sinergi pemungutan pajak daerah melalui program Samsat OPOP.
Sekjen OPOP Jatim Mohammad Ghofirin menerangkan Samsat OPOP merupakan layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) yang diinisiasi oleh Pondok Pesantren. Program ini bekerja sama dengan Samsat dan Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim).
Ia mengatakan dedikasi program Samsat OPOP untuk mendukung sinergitas pemungutan pajak daerah dimulai sejak 30 Oktober 2023 saat Khofifah meluncurkan program Samsat OPOP di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak saat itu saya selaku Sekjen OPOP Jatim, terus berusaha mendirikan Samsat OPOP di pesantren- pesantren peserta OPOP Jawa Timur. Alhamdulillah, hingga saat ini sudah lebih dari 300 Samsat OPOP yang didirikan di 300 Pesantren seluruh Jawa Timur," jelas pria yang akrab disapa Gus Ghofirin dalam keterangan tertulis, Senin (27/11/2023).
Dalam kegiatan yang berlangsung di Bapenda Jaatim pada Jumat (24/11) lalu, Gus Ghofirin berharap dapat terus melakukan inovasi dan pendampingan kepada pondok pesantren di Jawa Timur.
"Insyaallah dengan sinergi dan kolaborasi bersama Bank Jatim Syariah dan stakeholder lainnya, Samsat OPOP akan semakin memberikan manfaat kepada umat. Di lereng gunung, di tepi pantai dan di pedalaman lainnya, Samsat OPOP akan sangat membantu para wajib pajak kendaraan bermotor, dalam menunaikan kewajiban membayar pajaknya," tutur Gus Ghofirin.
Gus Ghofirin pun meyakini tidak ada satupun desa maupun dusun di Jawa Timur yang tidak memiliki pondok pesantren. Dengan begitu, menurutnya sangat tepat jika Bapenda Jatim dan seluruh lembaga terkait melibatkan pesantren sebagai mitra strategis dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
"Saya selaku Sekjen OPOP akan terus mendorong peran aktif pesantren dalam setiap program yang disinergikan. Hingga saat ini, OPOP sudah diikuti oleh 1.000 Pondok Pesantren di Jawa Timur," tuturnya.
"Program yang digagas oleh Gubernur Perempuan Pertama di Jawa Timur itu telah berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengoptimalkan peran pesantren, santri dan alumni," pungkasnya.
(akn/ega)