Pakar Pendidikan Dorong Kesejahteraan Guru Terus Membaik

Pakar Pendidikan Dorong Kesejahteraan Guru Terus Membaik

Esti Widiyana - detikJatim
Sabtu, 25 Nov 2023 13:26 WIB
Pakar Universitas Airlangga (Unair) Listiyono Santoso
Pakar Unair Listiyono Santoso (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Kesejahteraan guru, pahlawan tanpa tanda jasa harus diprioritaskan. Sebab, para guru telah mencerdaskan kehidupan bangsa.

Harapan ini muncul saat Peringatan Hari Guru Nasional hari ini, Sabtu 25 November 2023. Kemendikbud Ristek pun mengusung tema "Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar" saat peringatan Hari Guru.

"Peringatan Hari Guru Nasional merupakan bentuk apresiasi negara terhadap guru yang telah mencerdaskan kehidupan bangsa. Meskipun sejatinya, guru tidak bisa dibayar oleh apapun," kata Pakar Unair Listiyono Santoso di Gedung FIB Unair, Sabtu (25/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Listiyono menjelaskan, bahwa guru merupakan "pahlawan tanpa tanda jasa". Kalimat kiasan bermakna guru tidak bisa dibayar oleh apapun. Hal tersebut, lanjut dia, bukan berarti tidak ada penghargaan apapun untuk guru.

"Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa bukan berarti tidak ada penghargaan apapun untuk guru, tapi justru tidak ada penghargaan yang sepadan untuk membayar jasa guru," jelas Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan alumni FIB Unair itu.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, guru sudah siap mewakafkan hidupnya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehingga, aspek material tidak bisa digunakan untuk mengukur kinerja guru. Saat ada berbagai permasalahan yang harus diselesaikan bersama. Salah satunya, kesejahteraan guru yang masih di bawah kata sejahtera. Seperti guru honorer yang masih banyak ada di negeri ini.

"Guru honorer memiliki gaji yang jauh dibawah kata sejahtera. Hal itu menjadi persoalan, karena ketika masalah kebutuhan sehari-hari saja belum terpenuhi, maka dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa akan kurang maksimal," ujarnya.

Meski pemerintah sudah berupaya dengan adanya sertifikat guru, namun hal tersebut masih belum merata. Sebab, sistem rekrutmen guru yang kurang optimal.

"Seharusnya pemerintah menjamin kesejahteraan semua guru bisa merata. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara, memperbaiki semua sistem dari dasar," pungkasnya.




(esw/fat)


Hide Ads