Beragam upaya dilakukan Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur dalam meningkatkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT). Ini dilakukan demi mewujudkan Net Zero Emission (NZE) 2060.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa membeberkan sejumlah komitmen Pemprov Jatim dalam mendukung energi ramah lingkungan dan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT).
"Jawa Timur akan selalu bersinergi dan berkomitmen menerapkan energi terbarukan demi mewujudkan Net Zero Emission 2060. Ini kerja keras seluruh stakeholder yang turut aktif dan berinovasi agar kita bisa menjaga kelestarian bumi melalui energi terbarukan yang ramah lingkungan," ungkap Khofifah dalam keterangannya, Sabtu (21/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa peraturan tersebut, antara lain Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2019 tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED), Instruksi Gubernur Jawa Timur Nomor 1/Inst/013/2023 Tentang Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap Pada Gedung/Bangunan Di Lingkungan Pemprov Jatim.
Kemudian ada juga Surat Edaran Gubernur Jawa Timur Nomor 671/630/124.5/2022 tentang Implementasi Pemasangan PLTS0 Atap pada Gedung Pemerintah dan Swasta telah menjadi pijakan dan inisiasi pembangunan akses energi di Jatim berbasis EBT.
"Saat ini, pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Jawa Timur sebesar 1.868 MW dengan capaian Bauran EBT sebesar 9,36% lebih dari target yang ditetapkan dalam RUED sebesar 6,50% di tahun 2022," terangnya.
Tak hanya itu, sinergitas bersama pemangku kepentingan, private sector, dan perguruan tinggi juga menjadi penting. Karena, untuk menuju NZE 2060 adalah tugas besar dan tugas bersama serta harus dibangun komitmen kuat antar berbagai pihak.
"Secara bertahap kita harus meninggalkan energi fosil dan beralih ke EBT. Pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di sekolah-sekolah, Pondok Pesantren hingga sektor industri menjadi pola yang kami bangun di Jatim untuk pemerataan EBT. Kita berharap mereka bisa berlomba-lomba dalam menuju kebaikan," urainya.
Lebih lanjut dijelaskan Khofifah, terkait PLTS, saat ini di Jatim sudah terpasang total sebesar 68,21 MW pada tahun 2023. Dengan rincian PLTS Atap (Rooftop) 62,42 MW yang telah terpasang di gedung-gedung pemerintah, swasta, sekolah dan pondok pesantren di Jawa Timur.
Selain itu, di tahun 2023 ini juga telah terpasang PLTS yang tersebar dan komunal untuk memberikan akses energi masyarakat daerah terpencil dan kepulauan yang belum menikmati listrik sebesar 5,79 MW.
"Hal ini berdampak positif terhadap peningkatan Rasio Elektrifikasi Jawa Timur per Juli 2023 sebesar 99,62 persen, lebih tinggi dari rasio elektrifikasi nasional sebesar 97,68 persen," beber Khofifah.
Tak hanya PLTS, Khofifah juga terus melakukan percepatan Transisi Energi melalui berbagai kebijakan. Salah satunya mendorong penggunaan kendaraan energi ramah lingkungan atau energi listrik. Sehingga, penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Jatim terus meningkat dari tahun ke tahun.
Berdasarkan data Bapenda Jatim, tahun 2020 sebanyak 654 unit, tahun 2021 sebanyak 1.361 unit, 2022 sebanyak 2.080 unit dan 2023 meningkat menjadi sebanyak 4.045 unit yang terdiri dari 3.012 unit roda dua dan 1.033 roda empat. Dan di Jatim telah tersedia Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 59 titik, dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) 1 unit.
"Peningkatan jumlah KBLBB ini didorong intervensi pemerintah, di mana berdasarkan Pergub No. 46 Tahun 2023 Tentang Pajak BBNKB dan PKB KBLBB per 1 Agustus 2023 sudah 100% insentifnya," terangnya.
"Di berbagai kesempatan saat ke daerah, saya juga turut mengkampanyekan penggunaan motor listrik. Sekaligus, sosialisasi penggunaan energi ramah lingkungan dan berbagai transisi energi," lanjutnya.
Terkait pengelolaan data, Khofifah menyampaikan bahwa penghargaan sebagai Daerah Terbaik dalam Pengelolaan Data Energi menjadi semangat untuk terus berbenah.
Sehingga, tim data akan lebih akurat lagi dalam mengelola data energi termasuk juga tim yang membidangi implementasi kebijakan turunan dari RUED.
"Terima kasih sekali lagi atas dukungan dari berbagai pihak yang telah mendukung seluruh kebijakan Pemprov Jatim untuk mewujudkan Net Zero Emission 2060," pungkasnya.
Atas upaya ini, Pemprov Jatim berhasil menjadi Juara Umum pada ajang Anugerah Dewan Energi Nasional (DEN) 2023. Pemprov Jatim memborong enam penghargaan sekaligus.
Keenam penghargaan yang berhasil dijuarai Pemprov Jatim yaitu Juara 1 kategori 'Daerah Yang Berhasil Mengoptimalkan dan Memanfaatkan Potensi Energi Baru dan Terbarukan'. Kemudian, Juara 1 untuk kategori 'Daerah yang Melakukan Implementasi Kebijakan dan Regulasi Turunan Perda Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Provinsi'.
Selanjutnya, Pemprov Jatim meraih Juara 1 kategori 'Daerah Yang Memiliki Inovasi Terbaik Dalam Pengembangan Energi Terbarukan', Juara 1 kategori 'Daerah Yang Paling Baik Dalam Pengelolaan Data Energi', serta Juara 2 untuk kategori 'Daerah Yang Berhasil Mendorong Transisi Energi'. Selain itu, Pemprov Jatim juga berhasil menyabet penghargaan booth terbaik kategori Pemerintah Daerah.
Kelima penghargaan dan Piala Juara Umum tersebut diterima secara langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Malam Anugerah DEN 2023 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (20/10) malam. Sementara penghargaan booth terbaik diterima oleh Kepala Dinas ESDM Jatim Nurkholis.
detikJatim Awards merupakan ajang penghargaan yang digelar detikJatim sebagai apresiasi kepada para tokoh, komunitas, hingga pemerintah daerah di Jawa Timur atas capaian kinerja dan sumbangsihnya kepada masyarakat. Dasar penghargaan dinilai oleh Tim Asesmen berdasarkan beberapa indikator keberhasilan program dan aksi nyata yang telah dilakukan. Nantikan edisi perdana detikJatim Awards yang bakal diselenggarakan di Singhasari Resort Kota Batu, Senin, 27 November 2023.
(hil/dte)