.webp)
Prabowo Subianto menyoroti konflik di Papua. Janji politik saat menghadiri Dialog Terbuka Muhammadiyah, Capres nomor urut 2 itu berjanji akan menyelesaikan permasalahan dengan pendekatan yang damai.
"Pendekatan hukum, kita tentunya ingin pendekatan yang soft (halus), sekarang pendekatan dengan penyelesaian politik yang damai," kata Prabowo At-Tauhid Tower Universitas Muhammadiyah (UMSurabaya), Jumat (24/11/2023).
Prabowo juga akan mengusulkan berdiskusi ke sejumlah kelompok di Papua. Ia pun berjanji akan memberi amnesti atau penghapusan hukum pidana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Silahkan tutup buku, tanggalkan senjata mu, kembali ke masyarakat. Amnesti kalau perlu, tapi ini haknya presiden, saya belum presiden jadi belum amnesti, siapa tahu nanti saya bisa," jelasnya.
Menurutnya, semestinya pendekatan secara damai bisa dilakukan untuk mengatasi konflik di Papua. Hal ini berkaca dari Aceh yang dulunya rawan konflik, kini sudah damai dengan pemerintah.
"Tapi kita sudah buktikan di Aceh, sekarang kita damai. Saya yakin kelompok teroris itu, separatis, mereka itu sedikit, kita sudah hitung kok," ujarnya.
Ia menyebut, kelompok pemberontak, separatis di Papua itu kejam. Karena banyaknya nyawa yang hilang.
"Kejam ya itu para pemberontak, sparatis. Dia membunuh rakyat yang tidak bedosa, rakyat yang tidak bersenjata, membunuh rakyatnya sendiri, suka-sukanya dia saja," ujarnya.
Bahkan, polisi di Papua sudah menghadapi separatis dengan berbagai cara. Nyatanya, masih banyak petugas yang berguguran saat menjaga keamanan.
"Jadi sudah banyak aparat kita yang mengalah, banyak anggota polisi yang mati di sana. Pemimpin polisi suruh menghadapi massa enggak pakai senjata, banyak aparat kita di sana jadi korban," pungkasnya.
(esw/fat)
