Viral Kampus Poltekom Kota Malang Terbengkalai Tapi Masih Terima Mahasiswa

Viral Kampus Poltekom Kota Malang Terbengkalai Tapi Masih Terima Mahasiswa

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Senin, 20 Nov 2023 20:20 WIB
Kampus Poltekom
Penampakan kampus Poltekom (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Malang -

Kampus Politeknik Kota Malang (Poltekom) mendadak viral di media sosial. Dalam video yang beredar kampus yang berada di Jalan Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang kini terbengkalai.

Penelusuran detikJatim, tampak kampus Poltekom itu dipenuhi dengan spanduk yang bertuliskan kecaman dan keluhan. spanduk dengan background putih dan tulisan hitam berbagai ukuran terbentang di pintu masuk Poltekom.

Spanduk tersebut bertuliskan beragam kecaman antara lain "Hak dosen aja gak terpenuhi apalagi hak mahasiswa," "Katanya kota pendidikan tapi kampus kami hancur kok dibiarkan," Dimana Direktur dan Wakil Direktur??? Gak butuh janji butuhnya bukti," "Reformasi Yayasan #Yayasan out Rektor IKIP Budi Utomo kian eksis poltekom makin miris," "Terlalu sibuk berpolitik, sampai lupa ngurusi politeknik".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu mahasiswa Poltekom Mahbub Ubaidilah mengatakan pemasangan spanduk ini merupakan ungkapan keluhan dan keresahan dari para mahasiswa yang selama ini merasa hak-hak mereka tidak dipenuhi oleh kampus.

"Kami mengambil langkah untuk memasang spanduk ini karena sudah lelah dengan sikap acuh dari pihak kampus. Kami sudah memasang spanduk ini sejak Minggu (19/11) lalu," ujar Mahbub saat ditemui detikJatim di Poltekom pada Senin (20/11/2023).

ADVERTISEMENT

Mahasiswa Program Studi Teknik Mekatronika itu mengatakan sejak Desember 2022 lalu hingga saat ini aktivitas perkuliahan sudah tidak berjalan. Sedangkan jumlah mahasiswa saat ini masih ada sekitar 60 orang.

Kampus PoltekomBerbagai spanduk kecaman di kampus Poltekom (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)

"Memang saya masuk tahun 2021 itu agak heran karena cuman 10 orang satu angkatan. Kami mengira kan kayak kampus lain mahasiswanya ratusan," terang Mahbub.

Pada saat menjalani proses perkuliahan, dia semakin heran melihat kondisi kampus yang tidak terawat hingga terlihat terbengkalai. Seperti plafon berlubang, lantai-lantai tegel pecah, kanopi jebol dan hanya ada beberapa ruangan yang difungsikan untuk pembelajaran di bangunan 3 lantai tersebut.

"Gitu itu, pada tahun 2023 kampus menerima mahasiswa baru sejumlah 6 orang. Melihat situasi itu kan kami merasa kasihan dengan adik tingkat kita dengan kondisi kampus seperti itu, belum lagi enggak ada kuliah sama sekali," ungkapnya.

Selain itu, pembayaran uang semester yang dibebankan kepada seluruh mahasiswa tetap berjalan dengan rekening atas nama Politeknik Kota Malang. Uang semester yang harus dibayarkan setiap mahasiswa mulai dari Rp 3 juta - Rp 7 juta.

"Selama ini kami membayar uang semester secara rutin. Tapi setelah merasakan situasi seperti ini gak tau kelanjutannya apakah akan lanjut membayar atau tidak," tuturnya.

Mahbub juga mendengar bahwa dosen yang selama ini masih mengajar juga tidak digaji kurang lebih 3 tahun. Ini cukup membuat dirinya prihatin dan tidak bisa memaksa para dosen untuk memberikan kuliah secara maksimal.

"Saat saya awal masuk itu ada 6 dosennya, berjalannya waktu semakin berkurang karena banyak yang keluar. Ketika mereka tidak digaji, apakah kami bisa menuntut untuk diajar maksimal, bersyukur saat ini masih ada dosen yang mau bertahan dan mengajar," kata dia.

"Hak-hak kami tidak terpenuhi, banyak mata kuliah kami kosong. Kampus ini niat atau enggak, jadwal enggak ada, kegiatan-kegiatan tidak ada sama sekali," tandasnya.

Sebagai informasi, di Poltekom terdapat 4 program studi, yakni Teknik Mekatronika, Teknik Informatika, Teknik Telekomunikasi, Destinasi Wisata. Kampus ini didirikan saat masa kepemimpinan Wali Kota Malang Peni Suparto.

Namun, terbentuknya aturan APBD pemerintah daerah tidak boleh digunakan untuk kepentingan instansi seperti politeknik, membuat pengelolaan Poltekom dialihkan melalui yayasan.




(abq/iwd)


Hide Ads