Melihat Pusat Daur Ulang di Surabaya yang Kelola 7 Ton Sampah Per Hari

Melihat Pusat Daur Ulang di Surabaya yang Kelola 7 Ton Sampah Per Hari

Aprilia Devi - detikJatim
Minggu, 19 Nov 2023 14:22 WIB
Pusat Pengolahan Sampah di Jambangan, Surabaya
Pusat Pengolahan Sampah di Jambangan, Surabaya (Foto: Aprilia Devi/detikJatim)
Surabaya -

Pemkot Surabaya menaruh perhatian khusus pada upaya pengelolaan sampah. Apalagi, jumlah sampah yang dihasilkan di Kota Surabaya dari aktivitas manusia per harinya bisa mencapai 1.700 ton.

Bisa dibayangkan, jika seluruh sampah tersebut hanya berakhir di TPA, maka beban yang ditanggung oleh TPA akan sangat besar. Oleh karena itu, Pemkot Surabaya melakukan beberapa upaya untuk mengelola sampah, agar tidak hanya berakhir di TPA. Seperti melalui Pusat Daur Ulang, Rumah Kompos, serta TPS 3R.

Koordinator Rumah Kompos dan TPS 3R se-Kota Surabaya, Dwijo Warsito mengungkapkan saat ini ada 26 rumah kompos dan 9 TPS 3R yang tersebar di beberapa wilayah di Kota Surabaya, termasuk yang ada di Pusat Daur Ulang Jambangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Pusat Daur Ulang Jambangan ini tersedia Rumah Kompos serta TPS 3R. Per harinya, ada kurang lebih 6 sampai 7 ton sampah per hari yang dikelola di sini. Sampah tersebut berasal dari rumah-rumah warga.

"Sampah per hari 6 sampai 7 ton masuk ke TPS 3R Jambangan. 50% sampah dikelola di sini, sedangkan yang harus berakhir ke TPA sekitar 3 sampai 4 ton. Tentu sangat membantu," ujar Warsito saat dijumpai detikJatim di Pusat Daur Ulang Jambangan, Minggu (19/11/2023).

ADVERTISEMENT

Sampah tersebut dikelola melalui beberapa tahap. Mulai dari pengambilan sampah ke tiap rumah warga melalui penggerobak. Lantas sampah yang telah terkumpul ditimbang dan dituangkan ke conveyor untuk dipilah.

"Di mesin conveyor ada beberapa tahap pemilahan. Orang yang pertama buka kantong plastik dari sampah warga, kedua memilah kantong plastik bening, ketiga memilah kantong plastik warna-warni, keempat memilah botol atau gelas plastik, keenam kardus atau kertas, dan yang terakhir memilah residu. Residu ini dibawa ke container untuk dibuang ke TPA. Sedangkan untuk sampah organik akan dicacah dan diolah menjadi kompos," kata Warsito.

Tak berhenti di tahap pemilahan sampah, ada pula proses pengelolaan sampah organik menjadi kompos di Rumah Kompos. Pengelolaan sampah organik di Rumah Kompos juga memanfaatkan maggot dan lalat sebagai media pembantu untuk mereduksi sampah dapur.

Untuk proses pengomposan memerlukan waktu hingga 30 hari. Per 30 harinya, Rumah Kompos ini dapat menghasilkan 5 sampai 6 dump truck kompos.

"Sampah organik setelah dicacah diproses jadi kompos. Untuk pembuatan kompos sendiri ada beberapa lapisan, lapisan yang bawah yakni kompos setengah jadi, atasnya sampah baru cacahan dari sampah rumah tangga, kemudian ditimbun lagi dengan kompos setengah jadi. Prosesnya 30 hari. Setelah 30 hari kompos ini akan diayak, yang halus untuk pupuk kompos, yang kasar akan dikembalikan ke proses pengomposan lagi," tutur Warsito.

Beberapa kegiatan pengelolaan sampah yang dilakukan di Pusat Daur Ulang Jambangan ini bahkan bisa mengurangi hingga 50 persen sampah yang dibuang ke TPA. Target ke depannya, kegiatan pengelolaan sampah ini bisa mengurangi hingga 80% sampah yang dibuang ke TPA.




(hil/iwd)


Hide Ads