.webp)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengusulkan Raimuna Pramuka digelar tiga tahun sekali, dari sebelumnya lima tahun sekali. Menurutnya, lima tahun merupakan jeda waktu yang terlalu lama.
"Dari pentingnya membangun interaksi satu kelompok dengan kelompok lain, satu kwarcab dengan kwarcab lain, pandega satu dengan pandega lain, satu penegak dengan penegak lain. Maka, Raimuna lima tahun sekali terlalu lama, saya usul Raimuna bisa tiga tahun sekali," kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat membuka Raimuna Pramuka Jatim di Pantai Prigi, Trenggalek, Jumat (17/11/2023).
Menurutnya, Raimuna daerah merupakan ajang penting bagi pramuka penegak dan pandega untuk saling bertukar ilmu. Sekaligus mengikuti kegiatan kepanduan secara bersama-sama dengan daerah lain di Jawa Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Supaya para pandu ini makin memberikan penguatan dalam rangka bagaimana menjaga negara kesatuan republik Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Kwarda Pramuka Jawa Timur Arum Sabil menyambut baik usulan Gubernur Khofifah. Ia menilai usulan itu sangat relevan dan bijak, karena menyangkut kesempatan masing-masing anggota pramuka untuk berpartisipasi.
"Menurut saya itu usulan yang sangat cepat dan bijak sekali, karena Raimuna itu kan lima tahun sekali dan adik-adik itu SMA tiga tahun. Kalau lima tahun sekali ada yang tidak sempat ikut," kata Arum Sabil.
Jika penyelenggaraan digelar tiga tahun sekali, maka setiap angkatan akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengikuti Raimuna daerah.
"Nanti akan kami bawa ke tingkat nasional, dalam munas nanti akan diusulkan," ujarnya.
Sementara itu, Raimuna ke-14 Jawa Timur digelar selama lima hari 16-21 November 2023 di Pantai Prigi, Trenggalek. 1.500 peserta Raimuna dari berbagai daerah di Jawa Timur akan diajak mengikuti puluhan kegiatan kepanduan.
"Raimuna kali ini mengambil tema Jawi Wetan Manunggal, artinya Jawa Timur dalam satu kesatuan," jelasnya.
(irb/sun)
