Pesawat Super Tucano milik TNI AU merupakan pesawat tempur ringan dan pesawat latih buatan Brasil. Dalam satu dekade terakhir, ada dua peristiwa jatuhnya Super Tucano di Jawa Timur.
Pada 2012, TNI AU membeli 16 pesawat Super Tucano untuk memperkuat kekuatan Skuadron Udara 21 Lanud Abdulrahman Saleh, Malang. Pesawat ini memiliki warna dasar doreng abu-abu dengan tambahan lukisan moncong hiu berwarna merah atau cocor merah sesuai tradisi skuadron.
"Kita sudah beli pesawat tempur taktis Super Tucano EMB-314 beserta persenjataan lengkap yang sudah satu paket dengan pelatihan dengan harga USD 143 juta untuk 16 buah pesawat (1 skuadron). Tahap selanjutnya, pada bulan Januari 2013 akan tiba 4 pesawat lagi dan seterusnya hingga lengkap 16 buah pesawat, setiap tahapnya akan dikirim 4 buah pesawat," ujar Wakasau Marsdya TNI Dede Rusamsi di Lanud Halim Perdanakusumah Jakarta Timur, dikutip detikcom, Sabtu (1/9/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini, tercatat ada dua peristiwa jatuhnya Super Tucano di Jawa Timur. Berikut ini uraiannya.
Jatuhnya Pesawat Super Tucano TNI AU di Jawa Timur:
1. Pesawat Super Tucano Jatuh di Permukiman Penduduk Kota Malang (2016)
![]() |
Pesawat latih Super Tucano jatuh di permukiman penduduk di Kecamatan Blimbing, Kota Malang pada Rabu (10/2/2016). Pesawat berkursi dua itu menimpa sebuah rumah.
Berdasarkan data dari kepolisian, pesawat tersebut menimpa rumah yang beralamat di Jalan LA Sucipto RT 03 RW 05 Blimbing. Rumah tersebut milik warga bernama Mujianto.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna menjelaskan pesawat Super Tucano sedang melakukan test flight, dan sempat mencapai ketinggian 25 ribu kaki sekitar pukul 09.07 WIB. Pesawat yang diterbangkan pilot Mayor Pnb Ivy dan seorang kopilot bernama Saiful itu lalu hilang kontak dan jatuh sekitar pukul 10.20 WIB.
Marsekal Agus juga mengatakan pilot dan teknisi pesawat itu sempat melontarkan diri sebelum pesawat jatuh menimpa rumah warga. Sang pilot meninggal.
"Pilot sudah meninggal dan teknisi dievakuasi," kata Marsekal Agus kepada detikcom, Rabu (10/2/2016).
2. Dua Pesawat Super Tucano Jatuh di Pasuruan (2023)
![]() |
Pesawat Super Tucano milik TNI AU jatuh di lahan pertanian, Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan. Super Tucano yang jatuh memiliki nomor ekor (tail number) TT-3103 dan TT-3111.
Masing-masing pesawat diisi dua awak. Untuk pesawat TT-3111, kedua awak tersebut adalah Letkol Pnb Sandhra Gunawan (Frontseater) dan Kolonel Adm Widiono (Backseater).
Sementara untuk pesawat bernomor eko TT-3103, dua awak di dalamnya yakni Mayor Pnb Yuda A. Seta (Frontseater) dan Kolonel Pnb Subhan (Backseater).
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo membenarkan tentang insiden jatuhnya 2 pesawat TNI AU itu. "Betul (di Pasuruan, red) dan ada 2 (pesawat tempur)" kata Marsekal Fadjar saat dihubungi di Jakarta, seperti dilansir dari Antara, Rabu (16/11/2023).
(sun/dte)