Sampah Penyebab Banjir di Gresik Dibersihkan, Sehari Angkut Hingga 9 Truk

Sampah Penyebab Banjir di Gresik Dibersihkan, Sehari Angkut Hingga 9 Truk

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Rabu, 15 Nov 2023 23:30 WIB
Petugas DCKPKP Gresik membersihkan sampah di saluran air
Tumpukan sampah yang menyumbat selokan di Gresik (Foto: Jemmi Purwodianto)
Gresik -

Hujan yang mengguyur Kota Pudak beberapa waktu lalu membuat sejumlah kawasan di Kota Gresik tergenang banjir. Selain derasnya debit air hujan, penyebab tingginya genangan banjir dikarenakan banyaknya saluran air yang tersumbat sampah.

Dari pantauan detikJatim, sejumlah saluran air di Kota Gresik banyak yang rusak hingga dipenuhi sampah. Mulai sampah plastik, bekas botol mineral, daun kering, ranting pohon hingga pakaian. Sehingga saat hujan turun, air tidak bisa mengalir dengan lancar hingga meluber ke jalanan.

Kepala Dinas Cipta Karya Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DCKPKP) Gresik Ida Lailatus Sakdiyah mengatakan pihaknya selama ini sudah melakukan pembersihan beberapa titik saluran air. Terutama, di titik-titik rawan yang sering terjadi banjir akibat saluran tersumbat sampah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petugas DCKPKP Gresik membersihkan sampah di saluran airPetugas DCKPKP Gresik membersihkan sampah di saluran air (Foto: Jemmi Purwodianto)

"Kita sudah lakukan pembersihan. Setiap hari ada 9 tim yang bergerak membersihkan saluran air, sesuai wilayahnya," kata Ida kepada detikJatim, Kamis (16/11/2023).

Dalam setiap tim, lanjut Ida, ada 8 sampai 12 orang yang membersihkan sampah yang menyumbat saluran air. Dalam sehari, sampah yang berhasil dibersihkan sebanyak 9 truk.

ADVERTISEMENT

"Sehari bisa sampai 9 truk lebih sampah yang kita buang di TPA (tempat pembuangan akhir) Ngipik," kata Ida.

Ida pun mengimbau kepada warga Gresik agar tidak membuang sampah sembarangan. Terlebih membuang sampah di saluran air atau sungai.

"Tentunya perlu kesadaran diri masing-masing agar tidak membuang sampah sembarangan. Jadi mari kita buang sampah pada tempatnya, jangan di saluran air ataupun sungai. Karana bisa menyebabkan banjir," pungkas Ida.




(abq/iwd)


Hide Ads