Hari Pelajar Internasional atau International Student's Day diperingati setiap tanggal 17 November. Tujuannya untuk mewujudkan kesadaran akan hak dan kebutuhan belajar, serta meningkatkan pendidikan untuk masyarakat dalam skala yang lebih luas.
Lantas bagaimana sejarah dari Hari Pelajar Internasional? Sejarah Hari Pelajar Internasional menyimpan kisah tragis di masa lalu. Kisah itu berawal sebelum Perang Dunia II di Eropa pada 1933-1939.
Baca juga: Pedoman Peringatan Hari Guru Nasional 2023 |
Pada 1933, di masa kepemimpinan Adolf Hitler, Jerman mengklaim sederet wilayah di luar perbatasan. Yang mereka anggap milik Reich Jerman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hitler berlanjut dengan mencaplok Austria pada 1938. Setelah itu, Cekoslowakia dipaksa menyerahkan sebagian wilayah dengan memecah Slovakia.
Baca juga: 6 Universitas Muhammadiyah di Jawa Timur |
Demo Pelajar di Praha pada 1939
Kediktatoran Hitler memicu pemberontakan pelajar di Praha. Pada 28 Oktober 1939, pelajar di Universitas Charles mengadakan demo 21 tahun kemerdekaan Republik Cekoslowakia.
Demo pelajar mendapat reaksi brutal dari pasukan Nazi. Tercatat ada 15 pelajar yang terluka parah. Salah satu dari mereka tewas dua pekan kemudian karena menderita luka tembakan.
Sehari sebelum pemakaman pelajar yang tewas, atau pada 15 November 1939, pelajar yang berduka meminta izin prosesi pemakaman digelar melewati pusat Kota Praha.
Prosesi itu menarik ribuan pelajar dan mengubahnya menjadi aksi melawan pasukan Nazi. Yang kembali dibalas secara brutal oleh pasukan Nazi.
Pada 17 November 1939, sembilan pengunjuk rasa dieksekusi tanpa pengadilan. Sekitar 1.200 pelajar dideportasi. Lalu ada 20 pelajar yang tidak selamat dari pemenjaraan.
Universitas ditutup sampai akhir perang. Kecuali Universitas Jerman di Praha.
Penetapan Hari Pelajar Internasional
Dua tahun setelah peristiwa mencekam tersebut, atau pada tahun 1941 diselenggarakan Dewan Pelajar Internasional di London, Inggris. Hasilnya ditetapkan peringatan Hari Pelajar Internasional pada 17 November.
Alasan diipilihnya tanggal 17 November sebagai Hari Pelajar Internasional karena di tanggal tersebut terjadi eksekusi para pelajar. Sehingga untuk mengenang peristiwa tersebut, dipilihlah tanggal 17 November sebagai Hari Pelajar Internasional.
Pada tahun-tahun berikutnya setelah Perang Dunia II, peringatan ini mendapat sorotan dari International Union of Students dan berbagai organisasi lainnya, yang memicu banyak peristiwa yang mengarah pada reformasi Cekoslovakia. Akibat dari kejadian tersebut, akhirnya diubahlah sistem sosialis menjadi sistem demokrasi dalam hitungan minggu.
Revolusi tersebut disebut dengan 'beludru' karena transisi kekuasaannya yang relatif damai tanpa adanya kekerasan. Hingga saat ini, setiap tanggal 17 November diperingati sebagai Hari Pelajar Internasional.
Artikel ini ditulis oleh Nadza Qur'rotun A, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(sun/fat)