Hari Diabetes Sedunia 2023: Mengenal Jenis-jenis Penyakit Gula

Hari Diabetes Sedunia 2023: Mengenal Jenis-jenis Penyakit Gula

Nadza Qur’rotun A - detikJatim
Senin, 13 Nov 2023 17:17 WIB
Hari Diabetes Sedunia: Awal Mula Peringatan dan Pesan Penting 2021
Ilustrasi diabetes/Foto: Shutterstock/
Surabaya - Hari Diabetes Sedunia atau World Diabetes Day diperingati setiap tanggal 14 November. Peringatan ini merupakan inisiasi dari International Diabetes Foundation (IDF) dan World Health Organization (WHO).

Tujuannya adalah sebagai wujud dari rasa prihatin terhadap kasus diabetes yang selalu meningkat setiap tahun. Mengutip laman Pusat Layanan Kesehatan Unair, diabetes merupakan penyakit yang terjadi akibat insulin tidak dihasilkan atau tidak bekerja dengan baik, sehingga menyebabkan kenaikan kadar gula yang melebihi batas normal dan menumpuk di darah. Insulin merupakan hormon yang dihasilkan untuk mencerna gula dalam darah.

Penyakit diabetes merupakan penyakit yang menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia, setelah stroke dan jantung. Jumlah penderita diabetes di Indonesia terus meningkat dari 10,7 juta pada 2019, menjadi 19,5 juta pada tahun 2021. Indonesia berada di urutan kelima sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia.

Jenis-jenis Diabetes:

Penelitian yang dimuat dalam Introduction to Diabetes Mellitus, membagi diabetes menjadi tiga jenis. a

1. Diabetes Mellitus tipe 1

Diabetes tipe ini merupakan gangguan autoimun, yaitu kondisi antibodi yang seharusnya bekerja untuk melindungi tubuh terhadap infeksi, justru malah menyerang sel tubuh itu sendiri.

Diabetes jenis ini merusak sel beta yang ada pada pankreas. Akibat proses tersebut dapat merusak sel-sel beta yang akan memproduksi insulin. Sampai saat ini belum diketahui penyebab mengapa antibodi dapat menyerang sel beta pankreas.

2. Diabetes Mellitus tipe 2

Diabetes jenis ini disebabkan oleh sensivitas tubuh dalam merespons kadar gula darah menurun. Sehingga penggunaannya tidak maksimal meskipun produksi insulin berjalan normal.

Biasanya kondisi ini banyak terjadi pada orang yang sudah berusia di atas 30 tahun, akibat faktor gaya hidup yang kurang baik.

3. Diabetes Gestasional

Diabetes jenis ini umumnya bersifat sementara. Penyakit ini akan menyerang ibu hamil dan biasanya akan sembuh sendiri setelah melahirkan.

Jenis diabetes ini biasanya menyerang ibu hamil ketika usia kandungan mencapai minggu ke-24. Meski penyakit ini bisa sembuh sendiri, tetapi apabila tidak ditangani dengan baik akan meningkatkan risiko bayi lahir prematur, berat badan bayi berlebih, hingga bayi lahir dengan darah rendah atau hipoglikemia.

Sejarah Hari Diabetes Sedunia

Melansir laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Hari Diabetes Sedunia digagas pada tahun 1991 oleh International Diabetes Foundation (IDF) dan World Health Organization (WHO). Gagasan ini merupakan tanggapan atas meningkatnya kekhawatiran mengenai ancaman kesehatan akibat diabetes.

Pada tahun 2006, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) resmi mengesahkan Hari Diabetes Sedunia dengan Resolusi PBB 61/225. Dokumen tersebut berisi dorongan kepada negara-negara anggota WHO untuk mengembangkan kebijakan nasional. Kebijakan tersebut berisi mengenai pencegahan, perawatan, dan pengobatan diabetes.

Peringatan ini sekaligus merayakan ulang tahun dari Sir Frederick Banting. Ia merupakan penemu insulin bersama rekannya Charles Best pada 1921.

WHO dan IDF berharap Hari Diabates Sedunia dapat meningkatkan kesadaran masyarakat di seluruh dunia, mengenai ancaman serta bahaya dari diabetes.

Tema Hari Diabetes Sedunia 2023

Mengutip laman International Diabetes Foundation (IDF), tema untuk Hari Diabetes Sedunia 2021-2023 adalah Access to Diabetes Care.

Jutaan penderita diabetes di seluruh dunia tidak memiliki akses untuk mendapatkan perawatan diabetes. Penderita diabetes perlu mendapat perawatan serta dukungan berkelanjutan untuk mengelola kondisinya dan menghindari komplikasi.

Kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk obat-obatan, teknologi, dukungan dan perawatan harus tersedia bagi semua penderita diabetes yang memerlukannya. Pemerintah harus meningkatkan investasi dalam perawatan dan pencegahan diabetes.

Pada tahun 2023, kampanye ini akan berfokus pada pentingnya mengetahui risiko diabetes tipe 2, untuk membantu menunda atau mencegah kondisi tersebut dan menyoroti dampak komplikasi terkait diabetes, serta pentingnya memiliki akses terhadap informasi dan perawatan yang tepat untuk memastikan pengobatan tepat waktu.


Artikel ini ditulis oleh Nadza Qur'rotun A, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.


(sun/iwd)


Hide Ads