"Kader PPP Jatim ya memang ini harus, harus kerja keras kompetitif. Saya sudah pesan, ya kerjanya ke bawah, sekarang ke level agak lebih bawah lagi, insyaallah optimal," kata Mahfud saat menjadi narasumber dalam bimbingan teknis lembaga saksi Pemilu PPP Jawa Timur di Surabaya, Jumat (10/11/2023) malam.
Ia terus meminta kader PPP Jatim turun bersosialisasi, juga memetakan segmen pemilih. Mahfud meminta kader tidak hanya kampanye lewat baliho, tetapi harus turun ke lapangan untuk merebut suara masyarakat.
"Bagaimana PPP menang? Ya sosialisasi kampanye, segmen pemilih yang banyak di bawah itu apa? Seleranya apa? Turun ke bawah. Jangan kampanye hanya lewat spanduk, baliho, karena itu hanya pengantar saja. Turun, agar suaranya banyak. Karena di lapangan kita juga berebut suara (dengan partai lain)," katanya.
"Karena ini lembaga saksi, jangan lupa menjaga suara di TPS juga," tambahnya.
Mahfud lantas menyinggung perolehan suara PPP pada pemilu sebelumnya. Meski begitu, ia yakin PPP bisa bangkit, asalkan para kadernya mau kerja keras dan menawarkan visi misi ke calon pemilih. Dan, sebagai partai nasionalis religius, kata Mahfud, PPP harus serius menggarap basis religius.
"Hasil pemilu kemarin PPP agak kritis, kursi agak pas-pasan. Hilang satu saja sudah nggak bisa masuk (ke parlemen). Ke depan kalau kerja keras turun ke bawah, Insyaallah suara PPP akan naik," jelasnya.
"Sekarang ada kaum milenial. Tawarkan ke milenial, mereka cenderung ingin yang praktis menangkap pesan. Mereka tidak mendengar dalil, konsep mereka simpel. Nilai substansinya bisa dibahasakan dengan bahasa rakyat dan visi-misi disusun," tambahnya.
Ketua DPW PPP Jatim Mundjidah Wahab menyatakan para saksi PPP sudah siap tempur untuk Pileg 2024. "Insyaallah siap tempur, PPP 2024 bangkit, PPP Jatim Insya Allah satu dapil, satu kursi minimal," tandas Mundjidah didampingi Bendahara PPP Jatim Agus Mashuri.
Simak juga 'Mahfud: Kalau Pemimpin Lahir karena Kecurangan, RI Tak Akan Pernah Baik':
(irb/fat)