Kapolres Jombang AKBP Eko Bagus Riyadi mengajak 24 perguruan silat di wilayah hukumnya ikut mewujudkan Pemilu dan Pilpres 2024 yang damai. Merespons ajakan tersebut, para pengurus perguruan silat meminta polisi lebih sering menggelar penyuluhan hukum, serta memberantas geng yang meresahkan masyarakat.
Imbauan tersebut disampaikan Eko ketika Jumat Curhat di Ruang JCC Mapolres Jombang. Kali ini, Jumat Curhat menghadirkan pengurus 24 perguruan silat di Kota Santri. Ia meminta para pengurus perguruan silat memberi komando kepada seluruh anggotanya agar menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Terlebih lagi menjelang masa kampanye Pemilu dan Pilpres 2024 yang dimulai 28 November nanti.
"Dari 24 perguruan silat ini kan banyak massanya ya. Jadi, komitmen para pimpinan, para ketua, para komandan di perguruan silat dapat mengendalikan pasukan anggotanya, pasukan warga barunya untuk menjaga Jombang dan menjalankan kampanye setertib-tertibnya, sedamai-damainya. Ini untuk menyukseskan Pemilu damai," kata Eko di forum tersebut, Jumat (10/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Kapolres Jombang juga mengingatkan seluruh pesilat di Kota Santri agar berpartisipasi dalam Pemilu dan Pilpres tahun depan. Yaitu dengan datang ke TPS masing-masing untuk menggunakan hak pilihnya 14 Februari 2024. Ia menegaskan, perbedaan pilihan adalah kewajaran dalam proses demokrasi. Sehingga semua perguruan silat harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan.
"Seluruh masyarakat yang memiliki hak pilih harus nyoblos demi melahirkan pemimpin baru, demi lahirnya Kebhinekaan, demi menjaga keberagaman dan demi kemajuan mewakili Jombang untuk menyongsong Indonesia emas tahun 2045," terang Eko.
Para pengurus perguruan silat se-Kabupaten Jombang pun menyambut baik ajakan Eko. Seperti yang disampaikan Dewan Pendekar Pagar Nusa Jatim, Gus Idris. Pihaknya mendukung semua upaya mewujudkan Pemilu dan Pilpres damai. Ia juga mengapresiasi Jumat Curhat kali ini sebab memberi wawasan ihwal berbagai peraturan yang harus dipatuhi.
"Saya sangat setuju tentang perdamaian dan kedamaian antar-perguruan silat. Saya berharap teman-teman perguruan silat diajak ke taman makam pahlawan guna meneladani dan menumbuhkan rasa patriotisme terhadap negara," cetusnya.
Perwakilan Perguruan Tapak Suci Jombang, Hadi Nur Rahmat meminta polisi rutin memberi penyuluhan hukum kepada anggota perguruan silat. "Salah satu timbulnya gesekan dan bentrok adalah kurangnya silaturahmi. Sehingga kami berharap acara seperti ini lebih banyak di adakan. Kami ingin Kabupaten Jombang aman dan damai," ujarnya.
Plt Ketua Cabang PSHT Parluh 17 Jombang Subiyantoro juga mendukung semua program Polres Jombang untuk memelihara keamanan, ketertiban dan ketenteraman masyarakat.
"Saya berharap kepolisian bisa memberantas geng-geng yang meresahkan masyarakat. Saya juga mendukung bila ada anggota perguruan silat yang melanggar hukum untuk di tahan minimal 1 bulan pelakunya maupun kendaraanya guna memberi efek jera," tandasnya.
(abq/iwd)