.webp)
Aksi guru matematika berinisial SYT menyiram puluhan handphone milik pelajar SMP Negeri 1 Kedungadem Bojonegoro berbuntut panjang. Para wali murid tak terima HP anaknya rusak.
Duduk perkara guru matematika ini nekat menyiram puluhan HP milik siswanya dipicu karena kesalahpahaman. Dari informasi yang dihimpun detikJatim, peristiwa ini terjadi pada Rabu (8/11) sekitar pukul 12.00 WIB atau menjelang jam pulang sekolah.
Diketahui, para siswa diwajibkan menyimpan handphone dalam boks saat pelajaran berlangsung. Kemudian, boks itu disimpan di ruang guru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya, SYT menyuruh salah satu perwakilan siswa kelas 8 untuk mengambil HP yang disimpan dalam boks tersebut. Namun, saat siswa akan mengambil HP itu, ada guru lain yang melarang. Sebab, guru tersebut tak percaya bahwa sang siswa disuruh oleh SYT.
Entah apa yang memicunya, SYT merasa jengkel karena siswanya tidak bisa mengambil HP. Saking jengkelnya, SYT pun melampiaskannya dengan mengambil sendiri boks berisi 30 HP tersebut lalu menyiramnya dengan air.
Sementara itu, akibat aksi penyiraman HP ini, tak sedikit siswa yang mengadu kepada orang tuanya. Akhirnya, banyak wali murid yang memprotes kejadian ini ke pihak sekolah.
Pihak sekolah yang kaget dengan adanya informasi ini akhirnya mengundang wali murid ke sekolah Kamis (9/11) untuk menyelesaikan permasalahan ini.
"Sudah kami mediasi para wali muridnya dan akan kita bantu untuk perbaiki handphone siswa dengan dibiayai oleh oknum guru tersebut," jelas Kepala SMPN 1 Kedungadem Sulianto saat dikonfirmasi detikJatim, Jumat (10/11/2023).
Sementara itu, salah satu warga berinisial TN yang tinggal di sekitar sekolah mendengar informasi bahwa SYT saat itu tengah jengkel.
"Ada kalau 30 handphone siswanya di kotak disiram air oleh pak guru SYT. Mungkin jengkel, kalau kabar yang ada," ujar TN.
Akibat kejadian ini, beberapa HP milik siswa kelas 8 rusak. Bahkan, ada HP yang mati total.
"Kalau yang mati ada 3 atau 4 dan yang rusak mungkin 7 HP infonya. Sudah dibawa ke konter HP untuk dicek semua," imbuh TN.
(hil/dte)
