Mengenal Syaikh Maulana Malik Ibrahim yang Dikenal Sebagai Sunan Gresik

Mengenal Syaikh Maulana Malik Ibrahim yang Dikenal Sebagai Sunan Gresik

Savira Oktavia - detikJatim
Rabu, 08 Nov 2023 20:25 WIB
Sunan Malik Ibrahim di Gresik, Jawa Timur
Makam Sunan Maulana Malik Ibrahim di Gresik, Jawa Timur/Foto: Imam Wahyudiyanta
Surabaya -

Syaikh Maulana Malik Ibrahim dikenal sebagai Sunan Gresik. Dalam Wali Songo, ia disebut wali paling senior.

Maulana Malik Ibrahim datang ke Jawa melalui jalur perairan untuk menyebarkan dakwah Islam sambil berdagang. Berikut ini ulasan singkat mengenai biografi Sunan Gresik.

Sunan Gresik juga dikenal dengan nama Maulana Maghribi. Ia merupakan keturunan bangsa Arab yang menempuh perjalanan menuju Nusantara untuk menyebarkan dakwah Islam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan prasasti makam Syeikh Maulana Malik Ibrahim, ia berasal dari Kashan (bi Kashan). Kashan merupakan sebuah tempat di Persia atau Iran.

Sementara buku History of Java menyebutkan berdasarkan sumber lokal, Maulana Malik Ibrahim merupakan seorang pandhita termasyhur asal Arabia yang memiliki garis keturunan Jenal Abidin, dan sepupu Raja Chermen di Leran bersama para penganut Islam lainnya.

ADVERTISEMENT

Lalu buku Atlas Wali Songo karya Agus Sunyoto menjelaskan bahwa pada tahun 1371 Masehi, Maulana Malik Ibrahim bersama saudaranya berlabuh di Gerwarasi atau Gresik. Mereka langsung menghadap Raja Majapahit Brawijaya untuk menyampaikan kebenaran agama Islam.

Sang raja menyambut baik kedatangan mereka. Bahkan akhirnya mengangkat Maulana Malik Ibrahim sebagai Syahbandar di Gresik, dan diizinkan menyebarkan dakwah Islam kepada masyarakat Jawa.

Maulana Malik Ibrahim disemayamkan di Kampung Gapura, di dalam kota Gresik, pada tahun 882 Hijriah atau 1419 Masehi.

Perjalanan Dakwah Sunan Gresik

Maulana Malik Ibrahim pertama kali mendarat di Jawa yaitu di Desa Sembalo. Tidak jauh dari Desa Leran, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik atau sekitar 9 kilometer di arah utara kota Gresik. Dekat dari Kompleks Makam Fatimah binti Maimun.

Dikutip situs resmi UKM UM, menurut catatan Babad Gresik I, pada abad ke-14 Syeikh Maulana Malik menggunakan dua metode dakwah dalam proses Islamisasi Gresik. Dua metode itu sebagai berikut.

1. Metode Dakwah Perdagangan

Setelah mendapatkan amanat untuk menyebarkan dakwah Islam sambil berdagang, Sunan Gresik mendirikan masjid pertama di Desa Pasucinan Manyar. Awalnya, perdagangan dilakukan di tempat terbuka dekat pelabuhan yang disebut sebagai Desa Rumo, yaitu tempat kediaman orang Rum.

Upaya itu dilakukan agar dakwah Islam yang dilakukannya tidak terlalu mencolok dan mampu diterima oleh masyarakat Gresik. Lalu ia bersama rombongannya menghadap Raja Majapahit Prabu Brawijaya, meski sang raja belum menunjukkan keinginan masuk Islam.

Sebelumnya, masyarakat Gresik di bawah Kerajaan Majapahit pada kepemimpinan Raja Brawijaya terakhir masih menganut kepercayaan Hindu dan Buddha. Kemudian, setelah Sunan Gresik mulai berdagang di wilayah tersebut.

Sunan Gresik menunjukkan kepiawaiannya dalam bersosialisasi dengan masyarakat sekitar, yang pada akhirnya mengundang simpati masyarakat. Bahkan Raja Majapahit mengangkatnya menjadi kepala pelabutan dengan sebutan Syahbandar. Maka, ia mendapatkan izin untuk menyebarkan dakwah Islam di wilayah Kerajaan Majapahit.

2. Metode Dakwah Melalui Pendidikan Pesantren

Maulana Malik Ibrahim mendirikan pesantren sebagai metode penyebaran dakwah Islam melalui pendidikan. Ia mengadaptasi bentuk pendidikan biara dan asrama yang digunakan oleh para pendeta dan biksu, dalam proses belajar mengajar dalam agama Buddha.

Maulana Malik Ibrahim membangun pendidikan pesantren di Desa Gapura, untuk mendidik pemimpin umat dan penyebar Islam kepada masyarakat di wilayah Kerajaan Majapahit, yang tengah mengalami kemunduran karena terjadi perang saudara.

Maka dari itu, Sunan Gresik ditempatkan sebagai ulama pionir dalam proses Islamisasi di tanah Jawa dengan memanfaatkan metode pendidikan pesantren.

Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sun/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads