.webp)
Kawasan pegunungan Argopuro terbakar hebat beberapa waktu lalu. Dari pantauan satelit beberapa hot spot atau titik panas masih terlihat.
Kebakaran terluas berada di wilayah Cikasur dan titik-titik lainnya seluas 205,3 hektare. Kendati belum bisa dipastikan apakah hot spot tersebut berasal dari lokasi kebakaran atau panas yang terjadi di kawasan tersebut.
"Masih perlu dicek di lapangan. Karena masih terpantau ada hot spot nya," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah IV BBKSDA Jawa Timur, Mamat Ruhimat, Rabu (8/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati belum diketahui secara pasti apakah hot spot itu berasal dari titik kebakaran atau suhu panas. Tapi secara umum api memang sudah padam.
"Memang terbantu dengan adanya hujan yang turun beberapa hari terakhir ini. Meski masih belum merata," jelasnya.
Dia menerangkan, untuk jalur pendakian hingga saat ini belum bisa dipastikan kapan akan dibuka kembali. Kalaupun dibuka, mungkin yang sisi timur atau jalur Baderan, Situbondo.
"Untuk jalur barat via Pos Bremi masih akan dilakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait," tandas Mamat Ruhimat.
Petugas juga masih terus melakukan pemantauan kawasan hingga ke titik-titik terdalam di kawasan Suaka Margasatwa Iyang Argopuro tersebut.
Dalam beberapa hari terakhir memang sudah mulai turun hujan. Meski belum merata. Karena masih ada kawasan yang masih belum tersentuh hujan sama sekali.
Kawasan Pegunungan Argopuro yang berada di perbatasan wilayah Situbondo, Bondowoso, Jember dan Probolinggo memang sempat terbakar hebat beberapa saat lalu.
Berdasarkan data didapat, sekitar 205,3 hektare hutan di kawasan tersebut dilalap si jago merah. Kebakaran terluas berada di wilayah Cikasur, serta beberapa titik lainnya.
(hil/fat)
