286 Pekerja Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Rawan Celaka bila Langgar K3

286 Pekerja Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Rawan Celaka bila Langgar K3

Eka Rimawati - detikJatim
Rabu, 08 Nov 2023 03:00 WIB
Ratusan pekerja di Pelabuhan Tanjungwangi mendapatkan penguatan pemahaman tentang K3 agar terhindar dari celaka.
Ratusan pekerja di Pelabuhan Tanjungwangi mendapatkan penguatan pemahaman tentang K3 agar terhindar dari celaka. (Foto: Eka Rimawati/detikJatim)
Banyuwangi -

Pekerja pelabuhan memiliki resiko keselamatan yang tinggi dengan ancaman terbesar saat proses bongkar muat barang. Di Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi ada sekitar 286 Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) yang terlibat saat bongkar muat dari kapal-kapal yang bersandar. Baik bongkar muat curah cair maupun kering.

Kepala Seksi Lalu Lintas angkutan laut dan usaha kepelabuhanan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas 3 Tanjungwangi Budi Sanjoyo mengatakan peningkatan kesadaran atas kesehatan dan keselamatan kerja (K3) menjadi standar kerja yang wajib dipatuhi dan dipraktikkan. Melanggar K3 pekerja berpotensi celaka.

Budi mengungkapkan secara kinerja pelabuhan di Tanjungwangi hingga Oktober 2023 cukup tinggi yakni memberi layanan bongkar muat pada 146 kapal yang bersandar di Pelabuhan Tanjungwangi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tingginya tingkat produktivitas memicu tingginya kinerja yang harus dilakukan oleh pekerja, seiring dengan hal tersebut resiko yang diperoleh juga kian tinggi. Fokus utama untuk pengurangan risiko adalah dengan peningkatan kesadaran.

"Safety itu wajib, helm, rompi, sarung tangan. Dan saat bekerja malam wajib menggunakan baju yang ada skotlet-nya jadi ketika kena cahaya bisa nyala," terang Budi Selasa (7/11).

ADVERTISEMENT

Untuk menunjang hal itu, sebanyak 200 pekerja Pelabuhan khususnya TKBM mengikuti pembekalan terkait peningkatan kesadaran K3 saat bekerja. PT Pelindo Multi Terminal Tanjung Wangi punya tanggung jawab meningkatkan kesadaran itu dengan menggelar briefing rutin sebagai upaya menurunkan angka resiko kecelakaan.

Sebagai Pelabuhan dengan Zero accident pada pekerja, Tanjungwangi tidak boleh lengah dalam memastikan keselamatan pekerja.

"K3 bukan cuma soal memberi perlindungan bagi pekerja tapi juga ini sangat berdampak pada penurunan produktivitas ketika terjadi permasalahan permasalahan yang berkaitan dengan kecelakaan kerja maka ini menjadi prioritas bagi kita untuk meningkatkan awareness," terang Branch Manager PT Pelindo Multi Terminal Tanjung Wangi Tonny Hendra Cahyadi

Di sisi lain, Direktur Sumber Daya Manusia PT Pelindo Multi Terminal Edi Supriyanto menegaskan bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja bukan semata-mata menjadi kepentingan perusahaan, tetapi juga menjadi kepentingan pekerja itu sendiri.

Kecelakaan kerja akan memberi implikasi efek luas bukan bagi perusahaan saja tapi juga bagi keluarga pekerja itu sendiri. Sehingga, peningkatan kesadaran pribadi menjadi hal penting yang patut diperhatikan secara serius.

"Yang kita garap saat ini bagaimana Tanjungwangi ini juga terstandarisasi dari sisi safetynya, keselamatannya. Selama ini problemnya adalah khususnya buruh tenaga kerja bongkar muat dimana mereka rata-rata secara tingkat pendidikan belum memadai, pengetahuan juga belum cukup dan kesadaran juga kurang. Ini langkah awal untuk awareness kita mencoba menyadarkan bahwa keselamatan kerja itu adalah kebutuhan mereka juga," tegas Edi.

Pasca merger, PT. Pelindo perlu meningkatkan standar keselamatan di seluruh sektor perusahaan. Untuk Pelabuhan tidak hanya dikhususkan pada kelas tertentu, K3 memiliki kewajiban yang sama di seluruh kelas Pelabuhan.




(dpe/iwd)


Hide Ads