Viral di media sosial video sekelompok anak-anak membawa senjata tajam (sajam) di Waduk Gondang, Lamongan. Usut punya usut, ternyata senjatanya hanya mainan, dan itu video lama bulan Agustus lalu.
Dalam video pendek berdurasi sekitar 19 detik tersebut, sekelompok anak-anak tengah duduk-duduk di tepi waduk yang berada di Kecamatan Sugio itu. Sesekali, mereka nampak memainkan 'senjata' yang mereka bawa.
"Benar, beredar di media sosial sekelompok anak terlihat menggunakan senjata tajam di Waduk Gondang Sugio, Lamongan. Tepatnya di monumen peresmian Waduk Gondang," kata Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Anton Krisbiantoro saat dikonfirmasi detikJatim, Minggu (5/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anton mengungkapkan, video yang beredar tersebut sebenarnya video lama pada Agustus 2023 lalu. Senjata yang dibawa anak-anak itu juga bukan senjata tajam asli, tapi hanya mainan yang terbuat dari pipa paralon.
"Sempat diklarifikasi oleh Polsek Sugio, ternyata senjata tersebut hanya mainan yang terbuat dari pipa plastik, dan bukan senjata asli. Video yang viral tersebut juga merupakan video lama yang dibuat pada bulan Agustus 2023, dan kembali viral di sosial media akhir-akhir ini," ujarnya.
Orang tua dari anak-anak yang videonya tengah viral tersebut, kata Anton, sudah diklarifikasi oleh petugas Polsek Sugio. Selain meminta klarifikasi dari para orang tua, terang Anton, pihaknya juga telah menyita 'senjata tajam' anak-anak itu.
"Orang tua sudah klarifikasi dan meminta maaf setelah kembali beredar video lama segerombolan anak yang membawa benda paralon di monumen Waduk Gondang," jelasnya.
Di hadapan petugas, para orang tua meminta maaf atas perbuatan anak-anak mereka. Dalam pernyataannya, papar Anton, mereka juga menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi di masyarakat akibat video tersebut.
"Orang tua dari anak-anak ini meminta maaf atas perbuatan anak-anak mereka yang telah membuat gaduh, dan mengakui jika benda yang dibawa merupakan paralon yang menyerupai sajam," tandas Anton.
Anton berharap perbuatan anak-anak tersebut tidak diulangi lagi agar tidak membuat kegaduhan. Anton pun mengimbau para orang tua agar lebih memperhatikan pengawasan terhadap anak-anaknya saat bermain.
(irb/sun)