.webp)
Ratusan murid SDIT Al-Uswah Pamekasan menggalang dana untuk Palestina. Penggalangan dana dilakukan dengan cara jualan makanan dan minuman di alun-alun.
Mereka menjajakan jualannya kepada pengunjung yang tengah menikmati hari libur di alun-alun. Mereka ditemani para wali murid serta guru.
Saat menjajakan dagangannya, segenap murid SD ini melengkapi diri dengan aksesoris bendera Palestina dan bendera Indonesia, yang ditempel di pipi. Pantauan detikJatim, usai mendapat arahan dari pihak sekolah, siswa siswi itu langsung menyebar di alun-alun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beli-beli Pak, ini ada kue, ada minuman. Jika mau beli uangnya kami sumbangkan untuk Palestina," ucap sejumlah murid saat menawarkan jualannya, Minggu pagi (5/11/23).
Kepala SDIT Al-Uswah, Habiburrahman menyebut aksi jualan tersebut merupakan bagian dari pembelajaran kepada murid tentang berjualan dan melatih keberanian. Tidak hanya itu, aksi itu juga bagian dari misi kemanusiaan dalam membantu Palestina.
"Ini dimaksudkan sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina karena sesungguhnya kami adalah saudara. Serta sebagai dukungan untuk kemerdekaan Palestina dari segala bentuk penjajahan, apalagi genosida dan pengusiran," kata Habiburrahman.
 Ratusan murid SDIT Al-Uswah Pamekasan menggalang dana untuk Palestina/ Foto: Akhmad Zaini Zen/detikJatim |
Usai berjualan, anak-anak mengumpulkan uang hasil dagangnya. Belum diketahui untuk hasil hari ini. Namun dana sebelumnya yang sudah dikumpulkan mencapai jutaan.
"Untuk pagi ini hasilnya belum tahu. Ini masih acak-acakan dalam kotak. Tapi kami telah mengumpulkan donasi dari sebelumnya selama satu minggu sudah Rp 30 juta," tambahnya.
 Ratusan murid SDIT Al-Uswah Pamekasan menggalang dana untuk Palestina/ Foto: Akhmad Zaini Zen/detikJatim |
Selain menggalang dana, anak-anak juga orasi bergantian. Mereka sambil membentangkan poster 'Save Palestina'.
"Ini juga merupakan tekad kami dalam menegakkan apa yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan," teriak anak-anak dalam orasinya.
Kegiatan tersebut disambut baik oleh para wali murid. Salah seorang wali murid, Mengki setuju dan senang anaknya ikut berpartisipasi dalam meringankan penderitaan yang melanda rakyat Palestina.
"Sangat setuju, sebagai orang tua kita mengajarkan kepada anak-anak kita untuk peduli terhadap sesama. Ibarat satu tubuh, maka sesama bersaudara patut untuk diperjuangkan," ucap Mengki.
Aksi serupa juga dilakukan para guru TK Asy-Syuhada. Terpantau di depan Masjid Agung Asy-Syuhada, sejumlah guru juga menawarkan minuman gratis kepada pengendara, sambil membawa kotak amal peduli Palestina.
(sun/iwd)
