.webp)
Kapal Motor (KM) Labobar mengalami kebakaran. Insiden tersebut berlangsung saat pelayaran dari Balikpapan menuju Pantoloan pada Jumat (3/11) sekitar pukul 14.25 WITA.
Data yang diperoleh detikJatim menyebutkan api membakar area luar dek 7 yang berasal dari tong sampah. Api lalu, menjalar ke beberapa area di dekatnya.
Beruntung, tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Akibat kebakaran tersebut, 4 Inflateble Liferaft (ILR) dan 2 sekoci yang mampu menampung 275 orang mengalami kerusakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni Opik Taupik membenarkan hal itu saat dikonfirmasi. Menurutnya, KM Labobar tiba di Pelabuhan Bitung meski mengalami sedikit keterlambatan dari jadwal semula. Kendati, kapal buatan Jerman itu sebelumnya diberangkatkan dari Pelabuhan Pantoloan, Palu pada Jumat (3/11/2023) pukul 22.30 WITA untuk melanjutkan pelayaran menuju Bitung.
"Kami memastikan seluruh kebutuhan penumpang selama pelayaran tetap terpenuhi dan perjalanan aman dan nyaman. Setiba di Bitung, kami lakukan pemeriksaan, dibantu dengan pihak eksternal ke area terdampak," kata Opik kepada detikJatim, Sabtu (4/11/2023).
Ia menyatakan anak buah kapal (ABK) dibantu alat pemadam kebakaran yang tersedia di atas kapal dapat memadamkan api sepenuhnya pada pukul 14.40 WITA. Kendati begitu, ia memastikan KM Labobar dapat melanjutkan pelayaran dan aman bagi penumpang.
Hal senada disampaikan Kepala Cabang PT Pelni Surabaya Haeru Rizal. Menurutnya, KM Labobar diperkirakan tiba di Pelabuhan Bitung dari semula Sabtu (4/11) menjadi Minggu (5/11) dini hari. Namun, tetap pada rute reguler menuju Surabaya, Balikpapan, Pantoloan, Bitung, hingga Jayapura.
Ia menegaskan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. Menurutnya, kru kapal dengan cepat bisa memadamkan api dan mencegah si jago merah meluas.
"Kami mohon maaf atas kekhawatiran dan ketidaknyamanan yang dirasakan penumpang. Semoga kapal tetap berlayar seperti biasa, tapi keputusannya akan kami informasikan segera," ujarnya, Sabtu (4/11/2023).
Meski begitu, Haeru mengungkapkan insiden terjadi di area luar. Sehingga, tidak ada kerusakan di area penumpang atau dek bagian dalam maupun kemampuan utama kapal untuk tetap melanjutkan pelayaran.
"Alhamdulillah, kapal dapat tetap berjalan normal dan akan dilakukan perbaikan dan pembersihan sementara di area terdampak, nanti bisa dijumpai penumpang dan masyarakat ketika di Tanjung Perak Surabaya," tutupnya.
(abq/iwd)
