.webp)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mengatakan bahwa Gunung Penanggungan terbakar sejak Kamis, (2/11) siang. Hingga, Jumat (3/11) siang tadi, para petugas masih terus memadamkan sisa-sisa bara api.
Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto menyatakan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Penanggungan sudah mulai mereda. Petugas masih terus mencari sisa-sisa bara api dan bertindak memadamkannya.
"Sampai dengan siang ini, sudah tidak nampak api. Tapi masih ada asap yang kita sinyalir dari sisa bara api," kata Gatot dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat (3/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gatot mengatakan sejak Kamis malam, petugas gabungan dari TNI-Polri, BPBD, Perhutani, relawan, dan warga ikut memadamkan karhutla di Gunung Penanggungan. Hal itu membuahkan hasil, pada Jumat pagi sudah tidak tampak api, hanya sisa-sisa asap.
"Sebab semalam (Kamis) sudah dilakukan proses pemadaman oleh Perhutani, TNI-Polri, BPBD, OPD terkait, relawan, dan masyarakat. Pagi tadi dan siang ini akan dilaksanakan penyisiran kembali oleh tim darat ke wilayah yang masih muncul kepulan asap," tegasnya.
"Sejauh ini kami memastikan padam, namun tetap kami sisir untuk benar-benar 100% sudah tidak ada potensi bara yang menyebabkan titik api muncul lagi," tambahnya.
Diketahui karhutla Gunung Penanggungan terjadi sejak Kamis (2/11/2023). Area yang terbakar di lereng Gunung Penanggungan cukup luas. Sebab mencakup Kecamatan Trawas dan Ngoro di Kabupaten Mojokerto di sisi Barat dan Utara Penanggungan.
Titik kebakaran mulai dari lereng di atas puncak bayangan, Bukit Sarang Kelapa di Desa Kedungudi, Trawas, Bukit Gajah Mungkur di Ngoro, hingga puncak bayangan di Desa Tamiajeng.
(prf/ega)
