Nahas dialami Supriono (54), warga Desa Sukoanyar, Kesamben, Kabupaten Blitar. Supriono tewas usai tertimpa pohon yang ditebang bersama saudara iparnya. Rencananya pohon sono itu ditebang untuk dijual.
Kapolsek Kesamben Iptu Hartono membenarkan peristiwa malang tersebut. Menurut Hartono, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB di pekarangan Desa Sukoanyar Kesamben. Lokasi itu juga tak jauh dari rumah korban, sekitar 1 kilometer.
"Kejadiannya saat korban sedang menebang pohon sono dengan adik iparnya, dan beberapa orang tukang potong kayu. Lokasinya di pekarangan setempat, milik keluarga," ujar Hartono saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (2/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut keterangan saksi, Kata Hartono, korban sudah diperingkatkan untuk berhati-hati saat hendak menebang pohon. Namun korban diduga tidak mendengar dengan jelas. Sebab, korban mengalami gangguan pendengaran.
Tiba-tiba dahan pohon yang ditebang jatuh dan mengenai tangan kanan korban. Korban pun ambruk di tanah dan tertimpa pohon hingga tak sadarkan diri.
"Setelah pohonnya dipotong, jarak korban sekitar 10 meter dari pohon. Tapi terkena pohon dan jatuh pingsan," terangnya.
Adapun ukuran pohon sono yang menimpa Supriono yaitu dengan diameter sekitar 15 cm. Sementara panjang pohon sekitar 15 meter.
Hartono menyebut korban langsung dibawa ke klinik terdekat, dan tetapi nyawanya tidak tertolong. Petugas kemudian membawa jenazah korban ke RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi.
"Keluarga tidak menghendaki autopsi. Jadi kami serahkan ke keluarga untuk proses pemakaman," pungkasnya.
(abq/iwd)