Puluhan siswa SD di Trenggalek terpaksa mengerjakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di kawasan hutan pinus. Penyebabnya karena pemadaman listrik. Mengerjakan ANBK di kawasan hutan pinus itu dilakukan agar siswa bisa mendapatkan sinyal internet.
Peristiwa itu terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Dompyong, Kecamatan Bendungan, Trenggalek pada Senin (30/10/2023). Ada sebanyak 20 orang siswa yang terpaksa mengerjakan soal-soal ANBK di hutan pinus.
Kepala SDN 2 Dompyong, Lilik Ekowati mengatakan ANBK di kawasan hutan berawal dari jadwal ujian yang telah ditetapkan mulai Senin pagi. Namun sejak Minggu malam jaringan listrik yang mengaliri sekolah padam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Pihak sekolah sudah mengantisipasi dengan memanfaatkan genset, namun sinyal WiFi tidak bisa terkoneksi," kata Lilik Ekowati kepada wartawan, Senin (30/10/2023).
Pihaknya sempat menunggu hingga pukul 7.15 WIB, namun ternyata listrik belum menyala. Akhirnya sekolah mencari alternatif lokasi yang bisa dimanfaatkan untuk ujian.
"Kemudian kami memutuskan untuk menggelar ANBK di hutan pinus, dengan pertimbangan sinyal di lokasi itu mudah, meskipun berada di luar ruangan," katanya.
Lilik mengaku sempat berniat memindahkan siswa peserta ANBK menumpang di kantor Kecamatan Bendungan. Namun niat itu akhirnya diurungkan karena lokasinya jauh dan terbatas waktu.
Pihaknya memastikan, meskipun harus digelar di luar ruangan, hari pertama ANBK yang dilaksanakan di sekolahnya bisa berjalan dengan lancar. Ia berharap aliran listrik di sekolahnya bisa menyala kembali.
(dpe/iwd)