Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana memborong hasil panen milik petani mangga podang Damis asal Desa Bulusari Kecamatan Tarokan di Pasar Buah Banyakan, Kabupaten Kediri. Dalam interaksi itu, Mas Dhito, sapaannya, berbincang dengan Damis tentang dagangannya.
"Sudah berapa bulan panen?" tanya Mas Dhito dalam keterangan tertulis, Senin (30/10/2023).
Diketahui, populasi mangga podang berada di daerah barat sungai dan paling banyak berada di Kecamatan Banyakan, Grogol, dan Tarokan.
Mas Dhito pun menanyakan berapa mangga yang dibawa Damis dan berapa lama akan bertahan. Setelah mengobrol cukup lama dan sempat mencicipi mangga Podang, ia memborong semua mangga podang yang dijual Damis.
"Kalau saya mau beli semua, boleh dong saya lihat mangganya," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Mas Dhito juga memberikan sosialisasi kepada petani untuk menguji ketahanan mangga podang yang akan mengirim panennya ke Jakarta, Surabaya, atau Bali. Ia berpesan kepada para petani untuk tidak melakukan booster atau pemberian perangsang pada buah mangga.
"Pesennya buat petani mangga podang, jangan dibooster (mangganya) supaya cepat matang, nanti (bisa) cepat busuk," jelasnya.
Sementara itu, Damis mengatakan sudah panen mangga podang selama kurang lebih empat bulan. Ia mengaku biasa menjual hasil panen dari kebunnya setiap dua hari sekali dan tengah membawa kurang lebih dua kwintal mangga podang pada hari itu.
Kemudian ia memastikan mangga hasil panennya manis dan tidak menggunakan perangsang untuk mempercepat buah cepat matang. Ia pun tidak pernah menguji berapa lama ketahanan hasil panennya.
"Per kilo Rp 7 ribu, dibeli 2 kwintal jadi Rp 1,4 juta. Alhamdulillah kebetulan ini tadi baru datang langsung diborong," ungkapnya.
(ncm/ega)