Nasib Jembatan Kaca Pertama Indonesia di Jodipan Malang yang Kini Retak

Nasib Jembatan Kaca Pertama Indonesia di Jodipan Malang yang Kini Retak

Muhammad Aminudin - detikJatim
Jumat, 27 Okt 2023 19:23 WIB
jembatan kaca kampung warna-warni malang
Jembatan kaca Kampung Warna Warni Jodipan, Kota Malang. (Foto: Dok. Muhammad Aminudin/detikJatim)
Kota Malang -

Jembatan di Kampung Warna-Warni, Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang telah beroperasi selama hampir enam tahun sejak diresmikan pada 2017. Kini jembatan kaca pertama di Indonesia itu retak di sisi utara.

Jembatan kaca sepanjang 20 meter dengan lebar 9,5 meter dan ketinggian 9,5 meter itu menghubungkan Kampung Warna-Warni dengan Kampung Tridi di Kota Malang. Jembatan itu diresmikan oleh Wali Kota Malang Moch Anton pada 9 Oktober 2017.

Adanya jembatan itu dibangun dari program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Inti Daya Guna Aneka Warna (Indana) bekerja sama dengan Pemkot Malang dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum hadirnya jembatan kaca itu Pemkot Malang tengah gencar mendongkrak kunjungan wisatawan dengan menghadirkan kampung tematik. Pemukiman padat penduduk di bantaran Sungai Brantas disulap jadi perkampungan colourfull, terinspirasi pemukiman di Rio De Jeneiro Brazil.

Melihat adanya potensi kunjungan wisatawan di Kampung Warna-Warni, Pemkot Malang pun menyulap perkampungan di seberang utara aliran sungai menjadi Kampung Tridi. Jembatan kaca yang dibangun untuk menghubungkan kedua kampung itu melengkapi wahana wisata di sana.

ADVERTISEMENT

Untuk menikmati kampung tematik di Jodipan dan Tridi, wisatawan harus menaiki puluhan anak tangga agar sampai ke atas jembatan. Konstruksi jembatan itu diklaim mampu menahan beban hingga 250 kilogram.

Jembatan Kaca Penghubung Kampung Warna WarniJembatan Kaca Kampung Warna Warni yang retak. (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)

"Dulu, diinformasikan jembatan mampu menahan beban sampai 100 orang. Tapi saat ini sedang sepi, hanya 10 sampai 20 orang saja yang melintasi jembatan kaca itu," kata Ketua RW 12 Kampung Tridi, Adnan ditemui detikJatim di kediamannya pada Jumat (27/10/2023).

Adnan menyebutkan bahwa keretakan kaca yang ada di sisi utara jembatan, yakni pada akses jembatan dari Kampung Tridi, diketahui terjadi sejak sebulan lalu. Warga yang khawatir dengan keamanan jembatan kemudian melaporkan hal ini kepada dinas terkait.

"Sudah sebulan lalu, dan langsung kami laporkan ke dinas pariwisata. Tapi sampai sekarang belum ada respons," ujarnya.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Malang Baihaqi mengaku telah memutuskan untuk menutup sementara jembatan kaca itu setelah mengetahui adanya keretakan.

Pengecekan kondisi jembatan akan dilakukan bersama Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman. "Sementara ditutup (jembatan kaca), untuk keselamatan dan tim dari Dinas PUPRPKP akan segera mengecek ke lokasi," ungkap Baihaqi terpisah.

Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Malang juga tengah menelusuri kejelasan status kepemilikan jembatan kaca itu, apakah sudah menjadi aset Pemkot Malang atau belum? Bila belum dilakukan penyerahan maka Pemkot Malang akan kesulitan melakukan pembenahan atau perbaikan.

"Ini Pak Dandung (Kepala Dinas PUPRPKP) masih menelusuri apakah dulu setelah dibangun dengan CSR apakah sudah ada penyerahan. Kalau belum ada, kesulitannya Pemda tidak bisa serta merta melakukan maintenance. Karena nanti itu malah menjadi masalah. Tapi kami akan tetap mencari solusinya demi keselamatan jiwa," pungkasnya.




(dpe/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads