Lepas Pengawasan Ortu, Bocah 6 Tahun Tewas Tenggelam di Kolam Renang Jember

Lepas Pengawasan Ortu, Bocah 6 Tahun Tewas Tenggelam di Kolam Renang Jember

Yakub Mulyono - detikJatim
Senin, 23 Okt 2023 15:53 WIB
Kolam renang lokasi meninggalnya korban di Jember
Kolam renang lokasi meninggalnya korban di Jember (Dok. Istimewa)
Jember -

Bocah perempuan 6 tahun tewas tenggelam saat bermain di wisata kolam renang Dusun Tegalbago, Desa Biting, Arjasa, Jember. Korban tenggelam setelah lepas dari pengawasan orang tuanya.

Korban berinisial RR warga Kecamatan Patrang. Ia tenggelam setelah berpindah dari kolam renang anak-anak ke kolam renang dewasa tanpa sepengetahuan ibunya.

"Kejadiannya Minggu sore kemarin. Anak itu datang ke lokasi kolam renang bersama ibunya. Informasi dari lapangan, awal anaknya bermain di kolam kecil, tiba-tiba pindah ke kolam besar," kata Kapolsek Arjasa Agus Sutriyono, Senin (23/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat pindah bermain di kolam besar dengan kedalaman kurang lebih 2 meter sampai 2,5 meter itu, lanjut Agus, korban lepas dari pengawasan sang ibu. Apalagi saat kejadian, kolam renang sedang ramai pengunjung.

"Ibunya saat itu sedang bersama temannya (cowok), ngerumpi dewe (ngobrol sendiri). Si ibu muda ini janda dua kali," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Bahkan saat korban mengambang di kolam renang dan membikin heboh pengunjung, sang ibu masih belum tahu. Petugas yang menolong sampai berteriak menanyakan keberadaan orang tua korban.

"Saat si anak ini mendapat pertolongan, si ibunya tidak tahu karena masih asik ngerumpi itu. Petugas dan orang di sana ini berteriak anaknya siapa. Sebab Ibunya tidak tahu ada di mana," kata Agus.

"Tapi saat tahu si anak sudah kondisinya tidak sadar ya getun (menyesal) itu. Jadi ya saat tahu itu, (ibunya) hanya bisa menangis," tambahnya.

Korban saat itu langsung dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapat pertolongan. Namun nyawanya tak terselamatkan.

"Kondisinya sudah tidak tertolong. Informasi terakhir yang saya terima, anak malang ini juga punya (riwayat) penyakit epilepsi," kata Agus.

"Diakui oleh keluarga bahwa kejadian ini adalah keteledoran (orang tuanya) sendiri. Dari kejadian ini, pihak keluarga mengaku ikhlas. Kemudian dari pihak pengelola kolam renang, sebagai bentuk tanggung jawab, membantu proses pembiayaan untuk korban terkait uang santunan bagi keluarga dan surat pernyataan tidak menuntut pengelola lokasi wisata," pungkasnya.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads