Siswi SMK yang diduga bunuh diri tabrakkan diri ke KA Gajayana di Blitar sempat diduga merupakan korban bulliying oleh sejumlah warganet di media sosial. SMK tempat siswi berinisial NAN (16) itu bersekolah menegaskan bahwa korban bukan korban bulliying.
Kepala sekolah SMK tempat NAN menempuh pendidikan, YL menyebutkan bahwa NAN merupakan siswi yang ceria dan tidak ada masalah dalam hal pergaulan dengan teman-teman sekolahnya.
Dia mengatakan NAN adalah siswi kelas 10 Jurusan Kuliner. Selama ini NAN dikenal sebagai sosok yang selalu ceria dan mempunyai banyak teman. Sehari-hari siswi itu juga aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada tanda-tanda depresi. Kami langsung koordinasi dengan Guru BK dan mencari keterangan dari beberapa teman yang disebutkan dalam suratnya. Kami belum mengetahui motif anak didik kami sampai nekat mengakhiri hidup seperti itu," kata YL dihubungi detikJatim, Rabu (18/10/2023).
YL menegaskan bahwa NAN tidak menjadi korban bullying seperti dugaan sejumlah netizen dari komentar yang beredar di media sosial. Siswi berusia 16 tahun itu sangat akrab dengan teman-teman sekelasnya juga teman lain di dalam pergaulan di sekolahnya.
"Saya pastikan tidak ada bullying. Anaknya itu sangat ceria dan kelasnya NAN ini paling kompak. Kalau ada apa-apa saling urunan membantu. Makanya begitu dapat kabar ini, teman sekelasnya pada nangis semua," tandasnya.
Seperti terlihat dari sepeda motor matik keluaran terbaru yang ditinggalkan korban di lokasi kejadian, YL menyebutkan bahwa NAN tidak ada masalah dengan ekonomi.
Dia disebut tumbuh di tengah keluarga yang utuh bersama kedua orang tuanya dan seorang kakak perempuannya. Bahkan dari keterangan keluarganya, NAN pamit kepada ibunya akan berangkat sekolah dibekali uang saku yang cukup setiap hari.
"Kata temannya, dia memang pernah bercerita soal keluarganya. Tapi nggak detail seperti apa gitu. Kami sangat membuka ruang untuk curhat bagi para siswa," ujarnya.
"Sebenarnya guru BP itu langsung masuk ke kelas, kami sampaikan kalau ada masalah monggo bercerita bisa ke guru BK, bisa langsung ke kepala sekolahnya. Apalagi kurikulum Merdeka ini anak didik harus dalam kondisi senang," lanjutnya.
Pagi tadi, NAN rupanya tidak datang ke sekolah atau menyampaikan izin tidak masuk. Tragis, NAN ditemukan tak bernyawa di pelintasan KA tanpa palang pintu di Desa Kendalrejo, Kecamatan Talun, Blitar sekitar pukul 08.45 WIB.
Kapolsek Talun Iptu Idrayana saat ditemui detikJatim di lokasi kejadian mengatakan korban diduga bunuh diri dengan cara sengaja menabrakkan diri ke KA Gajayana yang sedang melintas.
Korban meninggalkan motor Scoopy hitam kombinasi putih berpelat nomor AG 2963 KCO. Polisi juga menemukan surat wasiat di dalam tas korban. Surat wasiat itu berisi kalimat perpisahan. Korban merasa sangat capek dan tidak kuat dengan keadaan maupun dirinya sendiri.
"Kami ada dugaan bahwa korban sengaja menabrakkan diri, karena dari barang bukti yang kami amankan ada surat wasiat. Yang intinya isinya kata-kata perpisahan, bahwa dia pamit," terangnya.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
(dpe/iwd)