Kebakaran hebat melanda pabrik tisu PT Sun Paper Source (SPS) di Desa Sukoanyar, Ngoro, Mojokerto, diduga korsleting mesin produksi. Polisi pun menggelar penyelidikan untuk mengungkap penyebab kebakaran yang merenggut satu nyawa tersebut.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto Abdul Khakim merilis, kebakaran berawal dari gudang PM 11 PT SPS pada Kamis (12/10/2023) sekitar pukul 09.30 WIB. Menurutnya, saksi mata Bambang Teguh saat itu mendengar ledakan dari mesin produksi di PM 11.
"Saksi mendengar ledakan karena korsleting listrik dari mesin produksi PM 11 yang mengeluarkan percikan api. Kemudian percikan api membakar barang hasil produksi berupa tisu rol siap ekspor di gudang jumbo," terangnya kepada detikJatim, Jumat (13/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolsek Ngoro Kompol Imam Mahmudi sebatas menyebut kebakaran di PT SPS dipicu korsleting listrik. Karena penyelidikan kasus kebakaran ini diambil alih Polres Mojokerto. Pihaknya sebatas membantu penyelidikan sehingga tidak berwenang menyampaikan penjelasan kepada media.
"Dugaan awal korsleting listrik. Itu kan masih dugaan awal, kami belum bisa menentukan. Setelah pemeriksaan saksi-saksi baru nanti bisa diketahui dari mana awalnya api," jelasnya.
Kebakaran hebat yang meludeskan gudang PM 11, PM 12, gudang jumbo dan gudang konverting di PT SPS berhasil dipadamkan kemarin sore sekitar pukul 15.44 WIB. Namun menurut Imam, api kembali muncul dari tumpukan produk tisu di PM 11 yang menjadi titik awal kebakaran sekitar pukul 17.30 WIB.
"Kemarin sore sudah padam, tapi terbakar lagi. Karena bawah itu (tumpukan tisu) masih mureng (membara). Magrib mulai ada api lagi di lokasi pertama, PM 11," ungkapnya.
Imam menuturkan, api baru benar-benar bisa dipadamkan menjelang pagi tadi. Hingga pukul 12.00 WIB, petugas pemadam kebakaran (PMK) masih melakukan pembasahan untuk mencegah api kembali muncul.
"Saat ini tinggal pembasahan saja. Kalau tidak dibasahi terbakar lagi. Pembasahan butuh waktu lama, harus diurai pakai alat berat dari semalam," ujarnya.
Saking besarnya kebakaran di PT SPS, truk PMK yang dikerahkan mencapai 20 unit dan 1 truk penyuplai air. Terdiri dari 4 PMK BPBD Kabupaten Mojokerto, 1 PMK Dragon, 1 PMK Pakerin, 1 PMK BPBD Sidoarjo, 1 PMK Gama, 5 PMK Pemkot Surabaya, 1 PMK Kota Mojokerto, 1 PMK PG Gempolkrep, 3 PMK Megabox, serta 1 PMK Jombang.
Sementara Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Imam Mujali belum bisa memberi penjelasan ihwal penyebab kebakaran di PT SPS. "Belum bisa saya berikan karena saksi-saksi belum bisa diperikasa," tandasnya.
Kebakaran di PT SPS setidaknya meludeskan 4 gudang yang berisi produk jadi berupa tisu rol siap ekspor, bahan baku tisu, serta mesin produksi. Tidak hanya itu, kebakaran juga merenggut nyawa Supervisor Produksi, Masagus Jon Rahman (47), warga Desa Karanganyar, Gandus, Palembang, Sumsel.
Jon diduga tewas karena kekurangan oksigen ketika membantu memadamkan kebakaran. Sedangkan satpam PT SPS, Agus Wahyudi (45) menjalani rawat jalan. Warga Desa Brumbung, Kepung, Kediri ini terluka di bagian tangan kanan akibat terkena pecahan kaca ketika ikut memadamkan api.
(hil/fat)