Fenomena hari tanpa bayangan di Surabaya terjadi hari ini, sekitar pukul 11.15 WIB. Dalam fenomena ini, seluruh objek menjadi tak memiliki bayangan.
detikJatim melakukan percobaan dengan berdiri di bawah teriknya matahari tepat pukul 11.15 WIB. Rupanya, saat matahari berada di posisi paling tinggi di langit dan tepat berada di atas kepala atau titik zenit, bayangan orang yang berdiri seolah menjadi hilang. Hal ini berlangsung tidak lebih dari 1 menit.
Saat fenomena kulminasi terjadi, suhu udara di Surabaya terasa meningkat. Dilansir melalui situs resmi Badan Metorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), suhu Surabaya mencapai 35 derajat celsius pada 12 Oktober 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
BMKG menjelaskan, fenomena hari tanpa bayangan dikenal juga dengan hari kulminasi utama. Kulminasi didefinisikan sebagai fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.
Saat terjadi hari tanpa bayangan, deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat. Pada saat itu, posisi matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau titik zenit.
Baca juga: Pesan MUI Jatim di Hari Tanpa Bayangan |
![]() |
Selain itu, BMKG juga mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik atau bahkan termakan berbagai isu dan berita hoaks terkait fenomena ini. Sebab, hari tanpa bayangan merupakan fenomena yang normal terjadi.
"Fenomena ini suatu fenomena periodik, setiap tahun pasti akan kita alami. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir dan termakan isu-isu yang tidak benar," terang Prakirawan BMKG Juanda Shanas Prayuda, Kamis (12/10/2023).
(hil/dte)