Pemkab Banyuwangi telah bekerja sama dengan Non Government Organization (NGO) yang berbasis di Bali, Sungai Watch sejak 2022. Tujuannya menanggulangi sampah di sejumlah sungai dan pantai.
"Kita telah bergerak bersama warga, pelajar, tentara dan berbagai elemen yang digerakkan oleh pemerintah untuk bersama-sama membersihkan sampah di sini," ungkap Founder Sungai Watch, Gary Bencheghib saat acara bersih-bersih Pantai Tratas, Kamis (6/10/2023).
Gerakan bersih-bersih Pantai Tratas ditargetkan dapat membebaskan 3 hektare area pantai dari sampah khususnya plastik. Selain itu, untuk mencegah sampah dari sungai ke laut akan dipasang 100 jaring tangkap sampah di sejumlah sungai di Banyuwangi.
"Sampai saat ini, telah terhimpun 36 ton sampah. Kami bawa ke tempat pemilahan sampah di Rogojampi. Lebih dari 50 persen sudah berupa residu yang tak bisa didaur ulang," paparnya.
![]() |
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang ikut serta dalam bersih-bersih Pantai Tratas, mendukung penuh upaya pembersihan sampah plastik. Ia mengaku telah menjalin kerja sama secara intens dengan Sungai Watch maupun sejumlah pihak lainnya.
"Bersama dengan Sungai Watch ini kita telah memasang puluhan jaring di sejumlah sungai di Banyuwangi, untuk mencegah sampah plastik sampai di laut. Ini akan terus ditambah. Termasuk juga di bibir pantai untuk mencegah sampah plastik yang terbawa saat laut pasang," terang Ipuk.
Selain penanganan sampah di laut, Banyuwangi juga mempraktikkan program Sekardadu (Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai di Banyuwangi), yang menangani sampah sungai di lingkungan lembaga pendidikan dari hulu hingga hilir.
"Ini untuk mengedukasi warga, khususnya siswa-siswa, untuk mulai paham bagaimana mengendalikan produksi sampah. Termasuk sosialisasi untuk menghilangkan kebiasaan buang sampah ke sungai," terang Ipuk.
![]() |
Selain itu, kerja sama dengan pemerintah Norwegia dan korporasi dari Austria dalam program Banyuwangi Hijau, menjadi komponen pendukung olah sampah hingga akhir yang melibatkan masyarakat untuk memilah sampah rumah tangganya.
"Setelah cukup sukses diterapkan di Muncar, kini dibuka juga di Songgon dengan kapasitas lebih besar untuk meng-cover enam kecamatan sekitar," pungkas Ipuk.
(sun/iwd)