BPBD Jatim Suplai Air Bersih Kurangi Dampak Kekeringan di Situbondo

BPBD Jatim Suplai Air Bersih Kurangi Dampak Kekeringan di Situbondo

Chuk Shatu W - detikJatim
Jumat, 06 Okt 2023 16:43 WIB
BPBD Jatim suplai air bersih ke Situbondo
Foto: Chuk SW/detikJatim
Situbondo -

Sejumlah desa di Situbondo mengalami kekeringan cukup parah. Suplai air bersih pun dilakukan sejumlah pihak terkait, untuk membantu mengurangi dampak tersebut.

Selain pihak BPBD setempat yang secara rutin menyalurkan bantuan air, suplai air bersih juga dilakukan pihak BPBD Jawa Timur. Yakni dengan mengirimkan langsung air bersih sebanyak beberapa ribu liter yang disalurkan secara periodik.

"Betul, mas. BPBD Jatim juga sudah turun langsung memberikan suplai air bersih itu," jelas Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Situbondo, Sruwi Hartanto, saat dikonfirmasi detikJatim, Jumat (6/10/2023).

Menurutnya, suplai air bersih oleh BPBD Jatim dilakukan serta dilakukan secara bertahap dan diberikan ke warga desa terdampak kekeringan selama beberapa bulan akibat kemarau panjang.

"Droping air bersih juga diberikan oleh beberapa pihak, di antaranya PMI, badan amil zakat, Kementerian Pekerjaan Umum, serta beberapa pihak lainnya," tandas Sruwi Hartanto.

Data lain dihimpun, hingga saat ini pihak BPBD Situbondo masih terus melakukan droping air bersih ke Desa Gunung Putri, Suboh, Situbondo. Pun kepada beberapa desa lainnya di wilayah Kabupaten Situbondo.

Bantuan air bersih tersebut sudah digelontorkan sejak bulan Juni kemarin dan hingga saat ini masih terus disalurkan. Droping tersebut akan dilakukan sampai batas yang belum diketahui berakhirnya dampak kekeringan.

Pemberian suplai air bersih tersebut diberikan secara periodik. Tentang jumlah air bersih yang diberikan terhadap warga desa, bergantung luasan, jumlah warga, serta tingkat kebutuhannya.

Sebagai contoh, untuk Desa Gunung Putri, droping diberikan sebanyak 10 ribu liter atau 2 tangki berukuran masing-masing 5 ribu liter. Droping tersebut diberikan selama sepekan sekali.

Air bersih tersebut didrop ke titik-titik tertentu di desa tersebut. Selanjutnya warga mengambil air dengan sistem pembagian yang sudah diatur oleh pihak pemerintah desa setempat.

(anl/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads