MUI Jatim Minta Polisi Tindak Tegas Pria Ngamuk di Masjid gegara Rebana

MUI Jatim Minta Polisi Tindak Tegas Pria Ngamuk di Masjid gegara Rebana

Faiq Azmi - detikJatim
Kamis, 05 Okt 2023 17:26 WIB
Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim KH Maruf Khozin
Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim KH Ma'ruf Khozin minta polisi beri efek jera ke pria yang ngamuk di masjid lihat remaja main rebana (Foto: Faiq Azmi/detikJatim)
Surabaya -

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur meminta polisi memberi efek jera pada seorang pria yang mengamuk dan memarahi para remaja yang berlatih rebana di Masjid Al Ikhlas, Palm Spring, Jambangan, Surabaya.

Ketua Fatwa MUI Jatim KH Ma'ruf Khozin menyebut, pria tersebut berasal dari kelompok Salafi. Alasan Ma'ruf meminta aparat kepolisian memberi efek jera kepada pria tersebut, agar tidak terulang kembali hal-hal yang bisa menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

"Saya minta ke aparat kepolisian (diberi tindakan tegas) supaya jera lah. Saya dapat kabar dari takmir masjid di Jambangan itu, katanya sudah diteruskan di Polsek Jambangan. Tapi saya nggak tahu, apakah diproses atau tidak," kata Ma'ruf saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (5/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ma'ruf menyebut, perlunya minimal tindakan peringatan keras dari kepolisian kepada pria tersebut agar tidak mengulangi tindakannya.

"Kita harapkan bisa menghargai sesama di tempat masjid, bahkan menghargai semua warga, baik itu juga yang nonmuslim. Ya minimal saya harap ada teguran dari kepolisian," jelasnya.

ADVERTISEMENT

"Kayak di Pamekasan tahun lalu ada perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, lalu ada ustaz dari salafi yang menyatakan bahwa maulid nabi itu bid'ah dan video nyebar sampai digeruduk. Akhirnya dari Polres Pamekasan diminta ustaz itu minta maaf dan setelah itu tidak ada pengulangan. Kadang perlu ada ketegasan aparat itu agar bisa saling menghargai sesama muslim," tambahnya.

Ma'ruf meminta pria tersebut menambah kelimuan soal agama Islam agar tidak merasa ajaran Salafi saja yang benar.

"Apalagi kemudian khilafiyah di masjid, kenapa pria itu nggak ke tempat minuman keras saja yang jelas-jelas sudah haram. Sementara ini di masjid belum jelas haramnya, malah dianggap kemungkaran. Sesama muslim mari kita tambah ilmu kita, agar menghargai perbedaan, tepo seliro lah kita ini," tandasnya.

Sementara itu, sebanyak 10 polisi diterjunkan untuk mengecek peristiwa viral ini. Kapolsek Jambangan Kompol Novy Herdyanto menyebut, kejadian ini berlangsung pada Senin (2/10/2023) setelah Isya.

Novy mengatakan, awal mula video ini menyebar yakni dari salah seorang pengurus Masjid Al Ikhlas, Ustaz Syauqi. Usai beredarnya video tersebut, pihaknya yang terdiri dari 10 personel langsung mendatangi lokasi kejadian. Namun, polisi belum dapat mengungkap identitas pelaku.

"Identitas orang tersebut tidak jelas. Bukan jamaah yang sering ke sana. Orang di sana pun tidak ada yang mengenal," ungkap Novy, Kamis (5/10/2023).

Sebelumnya, dalam video berdurasi sekitar 2 menit yang tersebar di media sosial, memperlihatkan pria tersebut berbicara dengan nada tinggi. Ia tampak menggunakan gamis.

"Ndak ada musik dalam masjid itu. Munkar ini. Munkar! Demi Allah, munkar," ujar pria yang mengamuk dalam video yang dilihat detikJatim di Surabaya, Kamis (5/10/2023).

Pria tersebut juga marah-marah kepada sejumlah orang di masjid. Video juga menampakkan saat pria tersebut menunjuk-nunjuk rebana. Ia melarang para remaja bermain rebana di dalam masjid.

"Loh, kamu kalau mau main musik di luar," teriak pria tersebut.




(hil/dte)


Hide Ads