Kekeringan Meluas, BPBD Mulai Droping Air ke Dua Desa di Blitar Selatan

Kekeringan Meluas, BPBD Mulai Droping Air ke Dua Desa di Blitar Selatan

Erliana Riady - detikJatim
Rabu, 04 Okt 2023 15:14 WIB
Pemkab Blitar
Foto: Erliana Riady/detikJatim
Jakarta -

BPBD Kabupaten Blitar mulai melakukan droping air bersih ke wilayah kekeringan di Blitar selatan. Debit air tanah di beberapa sumur semakin berkurang, hingga tak mencukupi kebutuhan warga sekitarnya.

Dengan menggunakan 3 armada truk tangki berkapasitas 6.000 liter, droping dilakukan setiap hari. Untuk wilayah Kecamatan Wates meliputi Dusun Sidorejo RT. 02,03/01, RT. 04/02 Desa Sukorejo dan Dusun Wonosari RT. 28,29/06 Desa Tugurejo dengan pemanfaatan 40 KK.

Sedangkan di Kecamatan Binangun, droping air bersih ditujukan bagi warga Dusun Kalisudo RT. 13,14/04 Desa Sumberkembar. Ada 40 KK yang memanfaatkan kiriman air bersih itu untuk keperluan vital mereka.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami selalu siap droping air bersih begitu ada permintaan warga. Dalam sepekan ini, hampir tiap hari droping air dilakukan di dua kecamatan itu," kata Kalaksa BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Berttyanto kepada detikJatim, Rabu (4/10/2023).

Ivong berharap kekeringan ini tidak meluas di wilayah Blitar selatan. Pasalnya, topografi wilayah perbukitan kars menjadi faktor utama masalah kekeringan dialami warga ketika musim panas tiba.

ADVERTISEMENT

Awal September, kekeringan telah berdampak signifikan bagi warga Desa Tugurejo Kecamatan Wates. Ada 2 RT warga terdampak kekeringan yang mulai minta droping air bersih. Kemudian meluas ke Desa Sukorejo ada permintaan droping air bersih di dua RT dan bertambah di satu RT lainnya.

Baru akhir bulan September ini, permintaan droping air bersih diterima BPBD Kabupaten Blitar dari Kecamatan Binangun. Wilayah yang lokasinya tepat di sebelah barat Kecamatan Wates ini baru ada satu desa yang dilaporkan debit air sumber tidak bisa memenuhi kebutuhan warga.

Beberapa sumber air berupa sumur bor telah diupayakan dengan kedalaman lebih dari 100 meter. Walaupun telah mencapai air tanah, namun debit air tetap berkurang secara signifikan, hingga tak mampu disedot ke atas untuk keperluan warga sekitar.

"Pipanisasi sudah dilakukan. Tapi kalau debit sumber airnya memang kering, ya tetap tidak ada air yang mengalir sampai ke warga. Kami juga baru ada permintaan droping air ke Wonotirto untuk membantu pengeboran sumur disana. Semoga cuaca berpihak pada kita, sehingga kekeringan ini tidak semakin meluas," pungkasnya.




(akn/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads