Dua gerai Mie Gacoan di Kota Kediri ditutup dalam sepekan terakhir. Penutupan dilakukan sementara hingga pihak Mie Gacoan membenahi dan melengkapi sarana serta izin.
Gerai Mie Gacoan di Jalan PK Bangsa Kota Kediri ditutup pada Rabu (27/9) karena mesin exhaust-nya menimbulkan kebisingan yang mengganggu belajar SDN 4 Banjaran. Gerai ini sebelumnya telah beroperasi selama 2 bulan.
Sementara gerai Mie Gacoan di Jalan Urip Sumoharjo ditutup pada Selasa (3/10) karena gerai ini belum mengantongi syarat perizinan terkait SLF atau sertifikat layak fungsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita menyampaikan ke manajemen untuk menutup sementara sampai SLF dipenuhi dan apa yang menjadi temuan kami di lapangan dipenuhi," tutur Kabid Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Satpol PP Kota Kediri Agus Dwi Ratmoko, Selasa (3/9/2023).
Sementara itu, Penata Perijinan Ahli Madya DPMTSP Kota Kediri Ridwan Ismawan mengungkapkan, gerai Mie Gacoan Urip Sumoharjo merupakan sektor usaha dengan risiko menengah rendah.
Karena itu, setidaknya perlu empat perizinan yang harus dilengkapi untuk bisa beroperasi. Diantaranya LSF, PBG, K3PR dan Persetujuan Lingkungan. Ridwan menuturkan, penutupan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan dengan tim teknis.
"Belum melengkapi SLF, layak fungsi dari bangunan itu seperti apa, IPAL seperti apa. Itu kan yang kita tunggu untuk dilengkapi dan diperbaiki. Penutupan sampai pihak Mie Gacoan memenuhi ijin IPAL ke DLHKP dan SLG ke PUPR," tambah Ridwan.
Sementara itu, pihak Mie Gacoan menyesalkan penutupan sementara gerainya. Pihak Mie Gacoan mengaku kecewa dan merasa menjadi korban diskriminasi oleh Pemkot Kediri.
Manajemen Pusat Mie Gacoan Endhi Budi menuturkan pihaknya sudah melengkapi izin yang diperlukan untuk operasional.
"Kami keberatan karena perizinan kita sudah lengkap, PBG juga sudah ada. Jadi semestinya sudah clear," jelas Endhi.
Endhi juga menyayangkan pernyataan terkait luberan air limbah ke jalan. Menurutnya, saluran air di sekitar gerai memang kurang lancar.
"Kita sudah ada pembicaraan dengan pihak Pemkot Kediri untuk langkah ke depannya seperti apa. Sungguh disayangkan sekali ada diskriminasi kepada kami," pungkasnya.
(abq/iwd)