Jelang MTQ XXX Jatim, Pemkot Pasuruan Adakan Pagelaran Wayang Kulit

Jelang MTQ XXX Jatim, Pemkot Pasuruan Adakan Pagelaran Wayang Kulit

Muhajir Arifin - detikJatim
Sabtu, 30 Sep 2023 21:57 WIB
Wali Kota Pasuruan
Foto: Muhajir Arifin/detikJatim
Pasuruan -

Berbagai acara digelar jelang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXX tingkat Provinsi Jawa Timur di Kota Pasuruan, salah satunya gelaran wayang kulit. Pagelaran wayang kulit dengan lakon 'Bhimo Santri' dihelat di Gedung Harmonie, Jalan Pahlawan, Kota Pasuruan.

Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) membuka kegiatan wayangan tersebut, Jum'at (29/9/2023) malam. Gus Ipul menyampaikan wayangan tersebut menghadirkan dalang asli Pasuruan, yakni Ki Ardhi Poerboantoro.

Menurut Gus Ipul, selain menyemarakkan MTQ, sekaligus mendapatkan inspirasi, samping ada tontonan ada tuntunan di dalamnya. Kegiatan tersebut juga diharapkan bisa melestarikan budaya warisan leluhur yang menjadi salah satu warisan dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Buat saya yang namanya pagelaran wayang ini sesungguhnya selalu saya usahakan ada di moment moment penting, saya ingin belajar dari pagelaran wayang menyaksikan suatu proses yang sungguh tidak hanya pada bangsa kita sendiri tapi juga oleh bangsa lain, wayangan ini menjadikan kita guyub rukun dan bisa mengkritik diri kita sendiri bercermin dengan harapan untuk memperbaiki kehidupan kita semua," jelasnya.

Sementara itu, Ki Ardhi Poerboantoro, dalang wayangan, menjelaskan judul cerita yakni 'Bhimo Santri (Lakune Anak Sholeh)'. Sosok Bima dalam lakon ini jadi representasi kaum santri. Bimo atau Werkudara ini sosok yang gigih dalam menimba ilmunya.

ADVERTISEMENT

"Lakon ini ekspresi nilai-nilai luhur ajaran yang penuh makna dan falsafah kemajuan berbangsa dan bernegara, juga tholabul 'ilminya para santri, yang mengangkat derajad para gurunya," tutur Ki Ardhi.

Anggota Lesbumi PBNU ini menambahkan bahwa dalam lakon 'Bhimo Santri' tersebut juga dituangkan keluh kesah para seniman atas kondisi kehidupan modern saat ini. Di mana para kaum milenial saat ini banyak yang mulai berpaling muka dari adat budayanya.

"Kaum muda banyak yang meninggalkan nilai luhur budaya nusantara baik secara sosial, intelektual, ruang-ruang wacana, life style atau gaya hidup banyak yang meninggalkan pitutur luhur," paparnya.

Oleh karenanya, lewat pagelaran wayangan ini, para seniman menitipkan pesan agar budaya, khususnya budaya asli Kota Pasuruan tetap dirawat.

Ki Ardhi juga mengapresiasi langkah Pemkot Pasuruan untuk mengkolaborasikan hiburan seni budaya Jawa dan Islam dalam rangkaian acara MTQ ke XXX Tingkat Jawa Timur di Kota Pasuruan.

(anl/ega)


Hide Ads