Jembatan Pelor, Kota Malang kembali mendapat perhatian setelah muncul retakan di dinding pembatas hingga merembet ke aspal. Jembatan Pelor sebagai jalur alternatif yang setiap harinya selalu ramai lalu lalang kendaraan roda dua.
Ketua RT 01 RW 04 Kelurahan Samaan, Kota Malang, Muhammad Arief Kustiawan tidak memungkiri banyak masyarakat menggunakan akses jembatan tersebut. Bahkan dalam satu hari diperkirakan ada 2 ribu sepeda motor yang melintas di Jembatan Pelor.
"Di sini (Jembatan Pelor) selalu penuh. Apalagi kalau pagi hari saat anak sekolah jam setengah tujuh sampai siang, belum juga sore pulang kerja dan malam," ujarnya kepada wartawan, Jumat (29/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jembatan pelor, jelas dia, diakui jadi jalur alternatif favorit masyarakat. Sebab, masyarakat yang ingin menuju Kelurahan Samaan dari Kelurahan Oro-Oro Dowo atau sebaliknya bisa menempuh jarak lebih singkat dibanding lewat jalur utama.
Usai ditemukan retakan di jembatan pelor tersebut, akses lalu lintas saat ini ditutup hingga 7 hari mendatang. Penutupan dilakukan karena Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Malang, sedang melakukan perbaikan.
Perbaikan yang akan dilakukan, jelas dia, dengan melakukan pembongkaran retakan, penambahan plat hingga pengecoran yang diperkirakan akan memakan waktu sekitar 2-3 hari. Penutupan dilakukan hingga 7 hari agar hasilnya bisa lebih baik.
Sebelumnya, jembatan pelor ini sempat direnovasi Pemkot Malang akhir tahun 2021. Renovasi dilakukan untuk memberikan penambahan akses untuk pejalan kaki sekaligus mempercantik Jembatan Pelor tersebut.
(dpe/fat)