Wali Kota Abdullah Abu Bakar buka suara terkait meninggalnya ibu dan anak di Kota Kediri. Ia mengaku bela sungkawa atas meninggalnya Utami Sri Rahayu (60) dan anaknya, Arif Budiman (45).
Abu lalu menepis kematian kedua korban karena kelaparan. Ia menyebut kematian kedua korban karena sakit yang diderita sang ibu.
"Kalau kabar seperti yang diberitakan, saya pikir bukan akibat kelaparan penyebab kematiannya, Insyallah karena sakit," kata Abu, Kamis (21/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abu lalu menjelaskan kronologis ditemukannya ibu dan anak meninggal. Menurutnya, Sri Utami telah mengidap sakit dan sempat ke Puskesmas Pesantren pada Jumat 8 September 2023.
Oleh pihak puskesmas, Utami sudah disarankan dokter Bayu untuk menjalani rawat inap, namun saran itu ditolak karena memikirkan siapa yang merawat dan menyuapi Arif Budiman, anaknya.
"Dengan kondisi Bu Utami yang memiliki riwayat beberapa penyakit, tadi saya sudah minta penjelasan dari pihak Puskesmas Pesantren 2, kemungkinan Bu Utami meninggal mendadak setelah sakit," ujar Abu.
"Meninggalnya Bu Utami membuat putranya tidak mendapat asupan makanan selama beberapa hari. Sehingga akhirnya menyusul meninggal," imbuhnya.
Abu menyebut selama ini Utami dan anaknya telah mendapat bantuan dari Pemkot Kediri sejak 2019. Dimana setiap bulannya Utami mendapat bantuan BPNT senilai 200 ribu rupiah. Arief menerima bantuan untuk orang dengan kecacatan berat sebesar 500 ribu rupiah setiap bulannya.
"Kondisi Bu Utami dan Arief ini memang layak untuk dibantu. Kami sudah bantu sejak tahun 2019," jelasnya.
Atas kejadian ini, Wali Kota Kediri mengimbau kepada masyarakat untuk lebih perhatian lagi ke sesama warga. Terlebih jika mendapati warga yang kondisinya kekurangan untuk tak segan menghubungi Dinas Sosial.
"Kalau ada tetangganya yang biasanya kelihatan kok nggak kelihatan segera dicari kabarnya. Kalau perlu ditengok ke rumahnya. Agar kejadian seperti ini tidak terulang," tandas Abu.
Terpisah, Dokter UPTD Puskesmas Pesantren II, dr Bayu Rachmawan menjelaskan kondisi Arif sebelumnya memang menderita polio sejak kecil dan retardasi mental. Itu kenapa hidup Arif sangat bergantung pada ibunya, mulai makan, minum hingga buang air.
"Riwayat kesehatan (Arief), waktu kecil ada epilepsi, pernah kejang juga kemudian ada polio juga. Jadi kondisinya full tergantung ibu Utami Sri. Kebutuhan dasar pun ketergantungan, makan minum mandi, BAB, BAK, semua," kata dr Bayu.
Sebelumnya, warga Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren Kota Kediri digegerkan dengan penemuan dua mayat di dalam rumah. Korban diketahui ibu dan anaknya.
Kedua korban adalah Utami Sri Rahayu (60), yang diduga meninggal lebih dulu. Jasad Utami ditemukan sudah membusuk dan tergeletak di lantai rumahnya.
Sementara sang anak, Arif Budiman (45), tidak tertolong saat tim medis akan memberikan pertolongan. Arif diketahui mengidap diabetes akut. Penyakit itu membuatnya tidak bisa bergerak.
Kematian Utami tidak diketahui siapapun. Tetangga baru tahu lansia tersebut meninggal setelah tercium bau busuk dari dalam rumah.
(abq/iwd)