Seluruh Jenjang Pendidikan di Kediri Terapkan 5 Hari Sekolah dalam Seminggu

Seluruh Jenjang Pendidikan di Kediri Terapkan 5 Hari Sekolah dalam Seminggu

Andhika Dwi - detikJatim
Rabu, 20 Sep 2023 03:00 WIB
Suasana di salah satu SD Kota Kediri setelah penerapan 5 hari sekolah dalam sepekan.
Suasana di salah satu SD Kota Kediri setelah penerapan 5 hari sekolah dalam sepekan. (Foto: Andhika Dwi/detikJatim)
Kota Kediri - Pemkot Kediri mulai menerapkan kebijakan 5 hari sekolah dalam sepekan untuk seluruh jenjang pendidikan. Kebijakan ini disambut positif oleh orang tua wali murid dan guru.

Meski hari belajar di sekolah dalam sepekan berkurang, penerapan 5 hari sekolah dalam sepekan ini membawa konsekuensi jam pulang siswa mundur 1 jam menjadi pukul 15.00 WIB.

Tanti, salah satu wali murid SD Negeri Kampung Dalem 6 Kota Kediri mengatakan meski jam belajar bertambah anaknya masih punya jeda istirahat sebelum mengaji Al-Qur'an.

"Masih bisa diatur. Untuk ngaji tidak bentrok, karena jadwal ngaji lebih sore. Jadi pas, masih ada waktu untuk beristirahat," kata Tanti kepada detikJatim, Selasa (19/09/2023).

Penerapan 5 hari sekolah juga tidak memberatkan guru. Kepala Sekolah SD Negeri Kampung Dalem 6 Retno Winarni mengatakan para guru di sekolah sudah terbiasa pulang pukul 14.00 WIB.

"Jadi cuma tambah 1 jam, tidak terlalu sore," kata Winarni.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Anang Kurniawan memberikan penjelasan tentang tujuan dan manfaat dari kebijakan 5 hari sekolah yang mulai diterapkan.

Selain untuk memberi lebih banyak waktu bagi pelajar berkumpul dengan keluarga, kebijakan itu memberi kesempatan pelajar mengembangkan potensi dan bakat non akademik.

Kebijakan 5 hari sekolah ini sudah berlaku sejak pekan lalu untuk jenjang sekolah dasar (SD). Sedangkan TK, SMP, dan SMA sebagian besar sudah menerapkan ini sebelumnya.

"Nantinya kegiatan di luar sekolah akan kita akui sebagai kegiatan ekstrakurikuler," jelasnya.

Tidak hanya mendapatkan 2 hari libur dalam sepekan, siswa tidak lagi dibebani dengan pekerjaan rumah atau PR dengan tujuan kreativitas pelajar semakin meningkat.

"Tugas bertema akademik bisa diselesaikan di sekolah. Gantinya proyek terkait penguatan karakter, sosial masyarakat, seni budaya, dan olahraga lebih dikembangkan dan ditingkatkan," katanya.


(dpe/dpe)


Hide Ads