Masih Alot, Hanya 14 dari Puluhan Tugu Silat di Tulungagung yang Dibongkar

Masih Alot, Hanya 14 dari Puluhan Tugu Silat di Tulungagung yang Dibongkar

Adhar Muttaqin - detikJatim
Selasa, 19 Sep 2023 20:28 WIB
Kepala Bakesbangpol Tulungagung Bambang Triono
Kepala Bakesbangpol Bambang Triono (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Tulungagung -

Proses penertiban atau pembongkaran tugu perguruan silat di Tulungagung masih berjalan alot. Dari puluhan tugu yang berdiri di fasilitas umum baru 14 yang berhasil ditertibkan.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Tulungagung Bambang Triono, mengatakan upaya penertiban masih terus diupayakan secara persuasif oleh tim gabungan pemerintah, kepolisian, TNI. Pihaknya terus berkomunikasi dengan masing-masing perguruan agar mau melakukan pertimbangan secara sukarela.

"Prosesnya sesuai data terakhir sudah 14 tugu yang dibongkar ataupun dialih fungsikan. Dialihfungsikan itu misalnya digunakan untuk tugu pancasila," kata Bambang Triono, Selasa (19/9/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, proses penertiban tersebut tidak bisa dilakukan serta merta oleh pemerintah maupun aparat keamanan, meskipun berdiri di atas fasilitas umum. Hal ini untuk menghindari konflik dengan anggota perguruan silat.

"Kami sempat komunikasi dengan Pak kaset Intel Polres Tulungagung, kemarin sudah kita terbitkan himbauan yang ditandatangani oleh Pak Sekda untuk melaksanakan imbauan penertiban dari provinsi Jawa Timur baik dari ibu Gubernur melalui Bakesbangpol Provinsi Jatim," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut Bambang menjelaskan penertiban ini hanya fokus terhadap tugu perguruan silat yang berdiri di lahan fasilitas umum.

"Kalau yang difasilitasi umum itu ada puluhan dan sekarang berkurang 14," imbuhnya.

Pihaknya berharap hingga akhir Oktober mendatang seluruh tugu di atas fasum tersebut bisa dilakukan penertiban.

"Kalau sampai akhir Oktober itu peningkatannya tidak signifikan atau tidak sesuai harapan, kita akan koordinasi dengan forkopimda untuk langkah lanjutan," jelasnya.

Bambang mengakui proses penertiban tugu berjalan alot, karena pendiri tugu berusaha mempertahankan bangunan tersebut dengan berbagai alasan, mulai dari biaya pembangunan hingga simbol identitas organisasi.

"Namun bagaimanapun itu kalau sesuai aturan di fasilitas umum tanpa izin itu kan kurang pas," jelas Bambang.




(abq/iwd)


Hide Ads