Kapan Maulid Nabi 2023?

Kapan Maulid Nabi 2023?

Neshka Rizkita - detikJatim
Selasa, 19 Sep 2023 14:33 WIB
Banner Maulid Nabi 2023
Banner Maulid Nabi 2023/Foto: Canva
Surabaya -

Kapan Hari Maulid Nabi 2023? Pertanyaan tersebut mulai muncul sebab bulan Safar dalam kalender Islam telah berlalu.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Maulid berarti peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW. Umat Islam di Tanah Air rutin merayakannya.

Bahkan setiap tahunnya, Maulid Nabi Muhammad SAW dijadikan hari libur nasional. Lantas, Kapan Maulid Nabi 2023?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, pemerintah telah menetapkan hari libur untuk September 2023. Hanya ada satu tanggal merah yang ditetapkan sebagai hari libur nasional.

Tanggal merah yang dimaksud yakni Kamis, 28 September 2023. Ini merupakan hari libur nasional untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal 1445 Hijriah. Itu juga berdasarkan Kalender Hijriah yang dikeluarkan Kementerian Agama.

ADVERTISEMENT

Apa Itu Rabiul Awal?

Rabiul Awal merupakan bulan ketiga dalam kalender Hijriah. Rabiul Awal diambil dari kata rabi yang artinya semi. Sebab, bulan tersebut bertepatan dengan musim semi di Arab.

Bulan Rabiul Awal juga menjadi bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Mengutip situs resmi Kementerian Agama, menurut Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Ali dalam kitab Kanzun an-Najah wa al-Surur halaman 130, saat bulan Maulid, salah satu amalan yang dianjurkan ialah memperbanyak sholawat Nabi.

Banner Maulid Nabi 2023Banner Maulid Nabi 2023/ Foto: Canva

Sholawat Nabi

Sejatinya, terdapat berbagai keutamaan membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW, terutama di bulan Rabiul awal. Sholawat merupakan bentuk cinta dan penghormatan yang tinggi kepada Nabi Muhammad Saw.

Pada hakikatnya, sholawat pada Nabi Muhammad merupakan doa dan permohonan kepada Allah SWT, agar kelak dianugerahkan syafaat di hari kiamat.

اعلم أنه يطلب في هذا الشهر كثرة الصلاة والصيام على نبينا سيد الأنام صلى الله تعالى وسلم عليه وزاده شرفا وكرما لديه، لأن هذا الشهر العظيم قد ظهر فيه الخير العميم، وطلع فيه سعد السعود بإشراق طلعة نبينا السنية على الوجود، ففيه تذكار مولد سيد الكائنات، وأشرف أهل الأرض والسموات، وقُرة أعيننا، وشفيعنا عند ربنا، خلاصة معدّ، سيدنا ومولانا م حمد، صلى الله تعالى وسلم عليه وعلى آله وصحبه وكل مُنتمٍ إليه، واجتماعُ الموحِّدين لسماع قصة مولده الشريف، واغتنام بركاته وفضله المنيف، وتلاوة الصلاة والتسليم، على صاحب الخلق العظيم، ولا زال أهل الإسلام يحتفلون بشهر مولده عليه الصلاة والسلام، ويعملون الولائم ويتصدقون لياليه بأنواع الصدقات، ويظهرون السرور به، ويزيدون في المبرات، ويعتنون بقصة مولده الكريم، ويظهر عليهم من بركاته كل فضل عميم.

Artinya: Ketahuilah bahwa dianjurkan pada bulan ini (Rabiul Awwal) untuk memperbanyak melakukan puasa sunnah dan membaca shalawat kepada pemimpin umat Nabi Muhammad Saw. Karena bulan yang agung ini telah menampakkan kebaikan yang luas, dan bintang keberuntungan telah muncul dengan bersinarnya kemunculan Nabi kita yang mulia di dunia. Di bulan ini ada peringatan kelahiran pemimpin makhluk, manusia dan jin yang paling mulia, cahaya mata kita, syafaat kita di hadapan Tuhan kita, intisari dari yang telah diciptakan, junjungan kita dan tuan kita, Muhammad, semoga Allah melimpahkan rahmat dan salam kepadanya dan kepada keluarganya, sahabatnya, dan setiap orang yang berafiliasi dengannya. Dan berkumpulnya orang-orang beriman untuk mendengarkan kisah kelahirannya yang mulia, memanfaatkan keberkahannya dan kemuliaannya yang luhur, dan membaca shalawat dan salam kepada pemilik akhlak yang agung [Nabi Muhammad]. Dan umat Islam masih merayakan bulan kelahirannya, mengadakan jamuan makan, bersedekah di malam-malamnya dengan berbagai macam sedekah, menunjukkan kegembiraan, meningkatkan amal saleh, dan memperhatikan kisah kelahirannya yang mulia. Dan dari keberkahannya, setiap keutamaan yang luas muncul kepada mereka. (Kanzun an-Najah wa al-Surur: 130)


Artikel ini ditulis oleh Neshka Rizkita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads