Dua lembaga survei yakni Politika Research and Consulting (PRC) dan Surabaya Research Syndicate (SRS) baru saja merilis elektabilitas duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Jawa Timur pascadeklarasi. Pasangan AMIN berada di posisi buncit.
Diketahui, elektabilitas Anies mulai merangkak naik pascadeklarasi dengan Cak Imin. Namun, elektabilitas Anies masih jauh di bawah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Dalam survei PRC, elektabilitas Anies di Jatim melonjak. Jumlahnya naik menjadi lebih dari 18% pascadeklarasi Cawapres Cak Imin. Kenaikannya dibandingkan posisi April 2023 dari 14% menjadi 18,3% pada September 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam survei SRS, elektabilias Anies di Jatim pada Agustus 2023 sebelum deklarasi dengan Cak Imin berada di angka 12,2%. Pada September 2023 ini pascadeklarasi, elektabilitas Anies di Jatim naik menjadi 15,2% (simulasi 3 nama).
Namun saat simulasi pasangan, Anies-Cak Imin belum bisa mengalahkan simulasi pasangan Ganjar dan Prabowo dengan masing-masing wakilnya.
Wakil Wakil Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPW Partai NasDem Jatim Vinsensius Awey menyatakan hasil survei belum bisa terlihat jelas. Sebab, baru pasangan AMIN yang sudah deklarasi capres-cawapres.
"Kami hargai dan rujukan kita kalau kondisinya seperti ini, kita harus kerja lebih keras. Survei itu dilakukan saat AMIN baru deklarasi, mesinnya baru penyesuaian, AMIN baru kunjungan ke markas PKS dan PKS baru memberi dukungan nyata. Jadi itu survei terlalu dini. Tapi sebagai rujukan boleh-boleh saja, cuma masih dini," kata Awey saat dikonfirmasi detikJatim, Selasa (19/9/2023).
Awey menyebut, elektabilitas pasangan AMIN masih di bawah nama lain karena baru mulai bergerak, tiba-tiba sudah disurvei.
"Sebagai pembandingnya nama-nama yang berkompetisi ini, satu sisi ada di dunia nyata satu sisi dunia simulasi. Jadi nggak bisa di-compare. Contoh AMIN di urutan ketiga, sementara Prabowo dan Ganjar simulasi. Apakah paslonnya nanti benar? Kan baru simulasi. Baru satu paslon yang deklarasi yakni AMIN," jelasnya.
"Sementata dua paslon lainnya baru simulasi, belum ada pasangannya dan deklarasi," jelasnya.
Menurut Awey, hasil survei akan lebih pas ketika semua calon sudah deklarasi dengan pasangannya dan resmi mendaftar ke KPU.
"Kajiannya menunggu deklarasi dari masing-masing koalisi, jangan satu sisi sudah nyata, dua calon lainnya masih mimpi atau simulasi. Kalau sudah deklarasi semua baru survei berbicara," katanya.
"Tidak apple to apple ketika calon nyata disandingkan paslon simulasi. Tetap kami hargai sebagai rujukan dan pelecut kerja keras kita," tambahnya.
Mantan Anggota DPRD Kota Surabaya ini membeberkan, NasDem akan menjadikan basis suara partai sebagai kantong suara AMIN di Pilpres 2024.
"Mesin partai kami sudah panas. Relawan dan mesin partai dari tingkat Jatim sampai ranting satu suara, satu instruksi memenangkan basis kami sendiri di Jatim untuk memenangkan AMIN. Catatan kami akan mulai melakukan pendekatan lebih masif ke konstituen, tokoh agama, tokoh karismatik, tokoh masyarakat," jelasnya.
"Tentu akan banyak lagi kegiatan lainnya untuk turun menyapa masyarakat dan menyampaikan program dan gagasan AMIN. Kami kerja keras sampai memenangkan ke akar rumput, bagaimana AMIN gagasannya bisa diterima. Apalagi Jatim basis PKB, dan mesin PKB tidak hanya partai, tapi kepala-kepala daerah yang berlayar dari PKB atau dimenangkan PKB itu senjata ampuh membawa AMIN bisa menang," tandasnya.
(hil/dte)