Hasil Analisis Air Sumur Jadi 'Pertalite' di Kediri Versi ESDM Jatim

Hasil Analisis Air Sumur Jadi 'Pertalite' di Kediri Versi ESDM Jatim

Faiq Azmi - detikJatim
Selasa, 19 Sep 2023 12:58 WIB
Air sumur warga Kediri yang dianalisis ESDM Jatim
Air sumur warga Kediri yang dianalisis ESDM Jatim (Foto: Faiq Azmi/detikJatim)
Surabaya -

Dinas ESDM Jatim telah rampung menganalisa sample air sumur yang berubah jadi 'Pertalite' di Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren. Hasilnya, air sumur warga diduga tercampur pertalite yang bocor dari tandon SPBU sekitar.

"Itu dianalisis ilmiah dari sisi kegeologian dan hidrologinya, bahwa diduga ada kebocoran BBM dan bukan dari minyak bumi. Karena minyak bumi ketika diolah baru menghasilkan BBM atau masuk kilang. Jadi di sana tidak ada kebocoran minyak bumi, karena tidak ada potensi minyak bumi," kata Kepala Dinas ESDM Jatim Nurkholis di Surabaya, Selasa (19/9/2023).

Nurkholis menyatakan kepastian hasil air sumur warga bisa dipastikan ketika hasil uji laboratorium keluar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itupun belum bisa dipastikan pencemarannya dari SPBU, karena harus dilakukan penelitian lanjut. Jadi ini analisis ilmiah dari sisi kegeologian dan hidrologinya, bukan dari hasil analisis uji laboratorium, karena kita hanya ambil sampel air sumurnya," jelasnya.

Sekretaris ESDM Jatim Oni Setiawan membeberkan dugaan sementara bahwa BBM itu bocor ke sumur warga karena di dekat permukiman warga tersebut terdapat sebuah SPBU yang jaraknya sekitar 50 Meter.

ADVERTISEMENT

"Jadi dugaan awal ada tangki BBM yang bocor di sekitar situ. Dicek ada SPBU sekitar 50 Meter. Ketika ada BBM pasti dari lokasi itu. Pihak Pertamina juga sudah menguras tangki di sana 13 September lalu kemudian dilakukan pengurasan sumur penduduk untuk menghilangkan pengendapan BBM," jelasnya.

Oni juga membeberkan proses kebocoran tangki BBM hingga ke sumur warga.

"Dugaannya ceceran minyak kebocoran tangki timbun itu keluar dan terlarut dalam lapisan etana, sehingga mengalir pada lokasi lebih rendah. Secara gravitasi mengalir pada cekungan sumur sehingga tercampur dalam air sumur warga. Itu analisis kimia dari ESDM Jatim, dan aliran BBM itu juga akan terdorong lebih cepat ke air sumur saat air hujan masuk ke tanah," jelasnya.

"Namun minyak kan masuk ke tanah prosesnya kapiler tidak kayak air di sungai, jadi merembes pelan-pelan. Jangka waktunya nggak secepat air sungai mengalir. Semakin cepat kalau ada tambahan air hujan," jelasnya.

Oni juga membeberkan dari hasil analisa Bidang Geologi ESDM Jatim tidak ditemukan struktur batuan khas lautan yang menghasilkan minyak bumi di lokasi sumur tercampur pertalite tersebut.

"Kediri itu berasal dari struktur geologi batu vulkanik Gunung Kelud. Lalu batuannya vulkanik dan pelapukan jadi kecil kemungkinan di Kediri ada potensi minyak bumi. Karena di Jatim minyak bumi itu ada di batuan khas lautan sepanjang Pantura Jatim," jelasnya.

"Di Selatan termasuk Kediri itu vulkanik, mineral, tambang. Itu dua analisis bisa disimpulkan dugaan sementara murni BBM yang tercampur air sumur warga. Ada tangki timbun yang bocor sehingga meresap ke dalam tanah dan terikut ke air tanah dangkal," tandasnya.




(hil/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads