Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas memberi pesan khusus pada para pegawai PPPK yang baru saja diorientasi. Ia meminta para pegawai tidak menargetkan kekayaan. Ia juga berpesan agar pegawai tidak menyalahgunakan wewenang dan berintegritas.
"Menjadi ASN atau PPPK meski gembira, tapi jangan pernah berharap kaya. Kalau tujuan hidup menjadi kaya, jangan jadi ASN atau PPPK," kata Yaqut saat menghadiri Orientasi Pegawai PPPK Kemenag RI di Balai Diklat Keagamaan Surabaya, Rabu (13/9/2023).
"Uang pensiunnya PPPK tidak punya, jadi sepenuhnya pengabdian, jangan pernah berharap kaya. Kalau mau jadi kaya ya jadi pengusaha, kalau mau jadi terkenal ya politisi, kalau mau mengabdi ya jadi PPPK," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia meminta, semua pegawai PPPK benar-benar bekerja sesuai tupoksi masing-masing. Termasuk, tidak tergiur kekayaan dan hingar bingar sekitarnya.
"Tidak peduli masa kerjanya tinggal berapa, tetap lakukan pekerjaan secara berintegritas dan melakukan dengan benar memang tidak mudah. Kita lihat sekeliling dan sekitar kita punya mobil bagus, kita gak punya, nah godaan ini muncul, kalau berharap kaya dan harta tidak bisa," ujarnya.
Lantas, Yaqut menegaskan, bila ada ASN atau pegawai PPPK yang kaya setelah menjabat, justru patut dicurigai. Namun, beda halnya ketika sudah kaya sebelum menjabat sebagai PPPK.
"Kalau ada ASN kaya harus dicurigai, menteri kaya juga harus dicurigai, kecuali kalau sebelum jadi menteri sudah kaya. Kesempatan untuk berbuat curang itu selalu terbuka, saya tidak mau asal kerja dan pokoknya kerja, karena pasti kerjanya asal-asalan, yang terjadi pasti hanya absen datang dan pulang, ini tidak boleh terjadi," tuturnya.
Baca juga: Pemerintah Batal Hapus Tenaga Honorer! |
Yaqut memastikan, perjuangan untuk lolos sebagai PPPK tidak mudah. Bahkan, ketika mengemban tugas pun, kerap mendapat cobaan duniawi.
"Karena perjuangan untuk mendapat status PPPK panjang dan tidak mudah, dan saya minta harus berintegritas serta tidak asal kerja. Di penyerahan SK ini, saya menyampaikan tidak perlu berterima kasih ke menteri, terima kasih lah ke Presiden Jokowi dan Allah, dan orang tua," tutupnya.
(hil/dte)