Tetangga korban, Joko (40) mengatakan kebakaran kebun tebu di Dusun Sido Gede terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Ketika itu, ayahnya sedang bekerja di sawah persis di sebelah barat kebun tebu yang terbakar.
"Sekitar jam 2 siang tadi bapak saya sempat mendengar orang minta tolong. Tapi dikiranya minta tolong karena ada kebakaran," kata Joko kepada wartawan di lokasi, Senin (11/9/2023).
Menurut Joko, kebakaran melanda kebun tebu Pabrik Gula (PG) Gempolkrep, PTPN X yang sudah ditebang. Sehingga hanya sisa-sisa daun tebu kering dan semak-semak yang dilalap api.
Ketika api sedang berkobar, lanjut Joko, ternyata korban Suradi (65) sedang bekerja membersihkan sawahnya pasca ditanami jagung. Sawah petani warga Dusun Sido Gede itu di sebelah utara kebun tebu yang terbakar.
"Kemungkinan korban memadamkan api, tapi malah terjebak sendiri," terangnya.
Dua mobil pemadam kebakaran (PMK) tiba di lokasi sekitar pukul 15.30 WIB. Ketika itu, api yang membakar semak-semak di bagian barat kebun tebu sudah padam. Kebakaran tersisa di sebelah timur kebun.
Tewasnya Suradi baru diketahui sekitar pukul 19.30 WIB. Sebab bapak 2 anak itu tak kunjung pulang dari sawah. Sehingga keluarganya melakukan pencarian.
"Ketemunya pas korban dicari keluarganya karena tak pulang. Kondisi tubuh korban terbakar," ungkapnya.
Sejumlah anggota Polsek Jetis pun melakukan olah TKP di lokasi penemuan jasad Suradi. Korban ditemukan tergeletak di bagian barat kebun tebu yang terbakar. Beberapa meter sebelah barat dari jasad korban terdapat saluran irigasi.
"Kalau ada informasi korban memadamkan kebakaran, berarti ada yang membakar. Itu yang kami cari," jelas Kapolsek Jetis Kompol Sumaryanto.
Jenazah Suradi dievakuasi ke RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto sekitar pukul 21.00 WIB. Sumaryanto membenarkan kebun tebu yang terbakar milik PTPN X.
"Ini kan kebakaran kebun tebu milik PTPN X, bagaimana korban bisa terbakar, kami belum tahu. Anggota kami melakukan penyelidikan," tandasnya.
(abq/iwd)