Maulid Nabi Muhammad SAW: Sejarah, Dalil dan Keutamaannya

Maulid Nabi Muhammad SAW: Sejarah, Dalil dan Keutamaannya

Savira Oktavia - detikJatim
Senin, 11 Sep 2023 15:44 WIB
Banner Maulid Nabi 2023
Banner Maulid Nabi 2023/Foto: Canva
Surabaya -

Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan perayaan hari lahir Rasulullah SAW. Berikut ini serba-serbinya.

Melalui situs resmi Kementerian Agama Republik Indonesia, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menetapkan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445H/2023M akan diperingati pada tanggal 28 September mendatang.

Maulid Nabi Muhammad SAW juga sering disebut Maulid Nabi atau Maulud. Di mana umat Islam memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW setiap tanggal 12 Rabiul Awal dalam penanggalan Hijriah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tradisi ini terus berkembang dan diikuti oleh hampir seluruh masyarakat Muslim di Indonesia, terutama Indonesia dengan jumlah populasi penduduk Muslim terbanyak di dunia,

Maulid Nabi digelar sebagai bentuk penghormatan dan wujud rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Di Indonesia, Maulid Nabi ditetapkan sebagai hari libur nasional.

ADVERTISEMENT

Sejarah Maulid Nabi

Mengutip jurnal berjudul Peringatan Maulid Nabi (Tinjauan Sejarah dan Tradisinya di Indonesia karya Yunus, ada dua sudut pandang mengenai sejarah Maulid Nabi. Berikut ini penjelasannya.

Sudut pandang yang pertama, tradisi ini pertama kali digelar seorang khalifah dari Dinasti Fathimiyyah di Mesir, yang bernama Mu'iz Dinillah pada tahun 341 Hijriah. Yang mana perayaan itu sempat dilarang oleh Al-Afdhal bin Ammir al-Juyusy.

Kemudian Maulid Nabi kembali digelar pada masa Amir li Ahkamillah, pada tahun 524 Hijriyah.

Sudut pandang yang kedua, Maulid Nabi pertama kali diadakan oleh seorang khalifah bernama Mudhaffar Abu Said pada tahun 630 Hijriyah. Ia mengadakan acara Maulid besar-besaran untuk menghadapi ancaman dari kekejaman Temujin, yakni Jengiz Khan dari Mongol.

Di Indonesia, Maulid Nabi diperkirakan mulai berkembang pada 1404 Masehi, oleh Wali Songo untuk menarik perhatian masyarakat Muslim.

Dalil Al-Qur'an tentang Maulid Nabi

Mengutip situs resmi Nahdlatul Ulama (NU) Jatim, para ulama menyimpulkan perayaan Maulid Nabi hanya sebuah format baru yang pada hakikatnya diisi dengan kegiatan ibadah-ibadah, yang telah diatur dalam Al-Qur'an maupun hadis.

Dengan demikian, banyak ulama yang menyepakati perayaan Maulid Nabi adalah bid'ah hasanah (tidak bertentangan dengan Al-Quran maupun hadis), dan pelakunya mendapatkan pahala.

Di samping itu, sebagian ulama mengungkapkan dalil terkait Maulid Nabi. Salah satunya firman Allah SWT pada Surat Yunus Ayat 58 yang berbunyi:

قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ

Artinya: Katakanlah, dengan anugerah Allah dan rahmat-Nya (Nabi Muhammad SAW) hendaklah mereka menyambut dengan senang gembira.

Berdasarkan ayat tersebut, terdapat anjuran yang ditujukan kepada umat Islam supaya menyambut gembira anugerah dan rahmat Allah.

Banner Maulid Nabi 2023Banner Maulid Nabi 2023/ Foto: Canva

Keutamaan Maulid Nabi

Dilansir dari situs Universitas Islam An-Nur Lampung, terdapat keistimewaan yang diperoleh Muslim dalam memperingati Maulid Nabi.

  1. Bentuk penghormatan kepada Rasulullah SAW.
  2. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan dengan meneguhkan kembali kecintaan kepada Rasulullah SAW.
  3. Memperoleh rahmat Allah SWT.

Artikel ini ditulis oleh Savira Oktavia, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(sun/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads