.webp)
Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menghadiri forum seminar Halaqoh di Surabaya. Di forum tersebut pasangan bacapres dan bacawapres itu bicara soal Islam.
Anies dan Cak Imin sendiri menggelar Tour de Wali Songo. Di Surabaya ini, rangkaian tour tersebut akan berakhir dengan berziarah ke makam Sunan Ampel.
Dalam sambutannya di acara Holaqoh, Cak Imin menyebut perjalanan Tour de Wali Songo ini bagian dari napak tilas, menelusuri perjalanan panjang dakwah wali songo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahkan Islam menjadi agama yang dipeluk oleh terbesar umat yang sebelumnya tidak beragama Islam. Alhamdulilah pemeluk umat Islam terbanyak di seluruh dunia. Inilah kehebatan para wali menambahkan dakwah yang kontekstual dan kontemporer," kata Cak Imin dalam halaqoh yang digelar di Hotel Arcadia Surabaya, Sabtu (9/9/2023).
Cak Imin lalu menyebut PKB adalah pewaris ajaran dan nilai-nilai yang mengakar dan bersambung. Di sisi lain PKB disebut sebagai pewaris dan mandat sejarah, para wali, ulama.
"Selain pewaris, sejarah dan lain-lain, maka wajar PKB punya tanggungan di pundaknya bagaikan air deras. Tumbuh berkembang menjadi aliran air yang merata. Air ini tidak boleh lama-lama berhenti. Kalau lama-lama berhenti ngecembeng, kalau lama mambu," paparnya.
Sementara Anies Baswedan mengaku bersyukur bisa mengikuti rangkaian Tour de Wali Songo di Makam Sunan Ampel. Karena ia bisa pulang kampung sekaligus.
"Saya dapat bagian Ampel. Bagi saya ke Ampel itu kembali ke kampung halaman saya. Karena mbah saya dulu di Ampel Gading tempat keluarga kami tinggal," kata Anies.
Anies lalu memuji Cak Imin yang melakoni sebagai ketua partai paling lama atau 18 tahun. Menurutnya memimpin partai selama itu jelas bukan perkara mudah.
"Saya membayangkan membangun parpol memerlukan stamina fisik, intelektual dan mental yang luar biasa untuk bisa menjalani. Kita bersama-sama membawa pesan yang tidak mudah. Kita ingin Indonesia lebih adil, sejahtera dan bersatu," tandas Anies.
(abq/iwd)
